Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyoroti Sampah di Sulawesi Utara

13 Juni 2015   10:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program ini, untuk memecahkan persoalan sampah yang kian akut. Bergerak di sekolah dan kelompok masyarakat. Namanya bank sampah, karena ada pengurus dan anggota yang memiliki buku tabungan sampah.Dalam setahun, 5 hingga 15 ton sampah plastik bisa dikelola. Karena langsung disalurkan dan dibeli para pembeli ini.

Perkiraan sampah plastik yang dikelola bisa mencapai 20 ton per tahun. 2013 hanya sekitar 10 ton. Tapi  2014 naik hingga 16 ton. Tahun ini, target 20 ton.Sehingga, sampah ini tak hanya menumpuk, tapi juga bisa menghasilkan uang bagi masyarakat lewat program bank sampah atau kompos.

Sulut sudah memiliki sembilan bank sampah. Yakni 1 di TPA Airtembaga Bitung, 1 di Airmadidi, 4 di Manado yaitu Sumompo, Bunaken, Paal IV, dan Karombasan, 1 di belakang Kantor Wali Kota Tomohon, 1 di Tahuna. “Dan 1 di sekitar TPA Kotamobagu.

Dihimbau masyarakat peduli akan efek negatif yang ditimbulkan sampah. Segi kesehatan saja sudah sangat tidak baik. Saat ini, sudah ada bank sampah, masyarakat dapat membawa sampah, karena selain bisa mengurangi volume, kita bisa juga mendapat uang.

Nah, sorotan terhadap persoalan sampah di Sulawesi Utara ini menjadi perhatian semua pihak dan segera di lakukan tindakan atau aksi oleh semua pihak yang menyadari bahwa sampah menjadi akar penyebab timbulnya penyakit bagi masyarakat dan juga merusak tampilan wajah kawasan daerah kita.

Memberdayakan potensi SDM yang peduli persoalan lingkungan hidup di daerah ini dan memberdayakan bank sampah melalui sosialisasi secara berkelanjutan merupakan solusi terbaik dalam menanggulangi sampah di daerah ini. Kesadaran masyarakat akan ikut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup menjadi tanggung jawab yang terus di sosialisasikan.

Dengan ini, maka julukan Sulut jadi gudang sampah akan hilang dan Sulut akan jadi daerah yang memberdayakan sampah menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat.

Semoga bermanfaat. Salam Kompasiana.

 Manado, 13 Juni 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun