Bakaua adat merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan setiap tahun di nagari Sijunjung. Bakaua adat adalah ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Allah Swt atas hasil panen yang diberikan. Selain itu, bakaua adat juga dapat menjalin silaturrahmi masyarakat serta kompak dalam bercocok tanam.
Khususnya di Jorong Kayu Gadih, bakaua adat dirayakan oleh seluruh masyarakat. Dan banyaknya acara-acara yang dibuat oleh pemuda setempat seperti, panjat pinang, tarik tambang, turnamen voli dan masih banyak lagi.
Dan juga adanya pidato penyambuatan diiringi tarian gelombang yang dilakukan untuk penyambutan Bupati, Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan Kepala Jorong yang ada di Kayu Gadih. Dan diiringi musik talempong grup canang yang ada di masyarakat.Â
Acara ini dilakukan di Masjid Baitul Makmur Kayu Gadih. Dimana Bundo Kanduang  membawa dulang berisi makanan yang dibawa diatas kepala mereka ke masjid untuk nantinya makan bersama yang disebut dengan "Makan Bajamba."
Urutan acara bakaua adat yaitu:
1. Bundo Kanduang membawa dulang berisi nasi ke masjid.
2. Pidato dan tari gelombang untuk penyambutan Bupati, Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan tokoh masyarakat lainnya.
3. Makan Bajamba di masjid.
4. Serangkaian acara yang telah disiapkan.
Acara bakaua adat dilaksanakan tiap tahunnya, kamu akan menemukan banyaknya orang jualan, keramaian masyarakat, dan kebahagian acara yang dibuat oleh pemuda.Â