Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mikrobioma Ibu Hamil, Bagian 1/2

1 September 2021   20:30 Diperbarui: 1 September 2021   22:36 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang apa yang dimaksud dengan mikrobioma dan mikrobiota, lihat artikel saya: Penting untuk Kesehatan: 10 Cara Meningkatkan Mikrobioma Usus.

Bakteri di usus mempengaruhi produksi antibodi dan menskresi metabolit-metabolit. Pada wanita hamil, senyawa ini bisa mempengaruhi perkembangan imun janin.

Mikrobioma Maternal
Seperti tangan-tangan yang menarik tali di sebuah pertunjukan boneka Marionette, mikroba-mikroba residen kita dari hari ke hari mempengaruhi jalannya hampir semua sistem biologis kita. Contohnya, interaksi inang-mikroba selama 3 tahun pertama kehidupan sangat penting untuk pengembangan sistem imun tubuh, dan gangguan pada mikrobiota usus, atau disbiosis, selama masa kritis di awal kehidupan bisa memiliki efek jangka panjang yang merugikan kesehatan.

Sampai baru-baru ini, edukasi imun termediasi mikroba ini dianggap dimulai ketika neonatus (bayi yang baru lahir) meninggalkan lingkungan rahim yang relatif steril dan disemai dari mikroba ibunya, tetapi penelitian dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa mikrobioma maternal bisa memberikan pengaruh yang lebih awal pada janin dalam kandungan.

Pada pertengahan 2010-an, dalam sebuah penelitian tentang peran mikrobioma maternal  selama kehamilan, tidak ada bukti langsung bahwa bakteri residen sang ibu mempengaruhi bayi yang sedang berkembang.

Namun, tampaknya naif untuk berpikir bahwa pengaruh mikrobiota maternal hanya akan dimulai saat kelahiran. Kita tahu bahwa antibodi maternal melewati plasenta untuk melindungi janin dari infeksi, dan kita menduga antibodi ini juga bisa mengarahkan pematangan sistem imun tubuh.

Kita juga tahu bahwa bakteri komensal, selain mikroba patogen, memicu perkembangan antibodi. Selain itu, kita berpikir bahwa mungkin produk-produk mikroba atau metabolit juga bisa ditransfer untuk memulai paparan ke dunia mikroba bahkan sebelum bayi dikolonisasi dengan mikrobiomanya sendiri saat lahir.

Sekarang, hanya 5 tahun kemudian, kita tahu ini yang terjadi: baik molekul yang diproduksi bakteri maupun antibodi turunan maternal tampaknya mendorong perkembangan imun di dalam rahim.

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan kita masih jauh dari memahami signifikansi jangka panjang dari fenomena ini. Namun, tampaknya semakin mungkin bahwa mikrobioma ibu kita, sampai batas tertentu, membentuk kesehatan dan kesejahteraan kita sebelum kita lahir.

Asal-usul Perkembangan Kesehatan dan Penyakit
Selama persalinan, bayi terpapar mikrobiota ibu. Anak-anak yang lahir melalui jalur vagina dikolonisasi oleh mikroba vagina dan tinja, sedangkan mereka yang lahir melalui operasi caesar adalah sebaliknya, didominasi oleh mikrobiota kulit maternal dan kadang-kadang mikroba yang didapat di rumah sakit. Pentingnya transfer mikroba vertikal ini terlihat pada tingkat gangguan yang lebih tinggi pada imun, metabolisme, dan perkembangan saraf yang di antara bayi-bayi yang lahir melalui operasi Caesar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun