Sangat baik untuk memberitahu para wanita untuk memiliki bayi sebelum mereka berusia 30 tahun, tetapi bagaimana hal itu hendak dilakukan dalam masyarakat di mana kita menginginkan kesetaraan?
Jayasena lebih suka mengakui bahwa wanita di awal usia 40 tahunan sedang mencoba untuk memiliki bayi, dan menghimbau agar mereka diberi dukungan.
Memang, penelitian menunjukkan bahwa di balik peningkatan bayi yang dilahirkan oleh wanita berusia 40 tahunan adalah para wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, namun ada kekhawatiran di seputar kemampuan biaya membesarkan anak-anak itu dan menunggu sampai mereka menemukan pasangan yang cocok.
Efek Lingkungan
Sementara itu, pada 2017, terungkap bahwa jumlah sperma pria Barat telah menurun hampir 60% dalam 40 tahun, akibat obesitas, diabetes dan kemungkinan juga akibat polusi, karena polutan mengandung bahan-bahan kimia pendisrupsi endokrin (Endocrine Disruptive Chemicals/EDC)
Shanna Swan, seorang ahli epidemiologi lingkungan dan reproduksi, telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti tentang EDC. Paparan volunter (diet, stres, merokok, obesitas) bisa dikendalikan, namun paparan EDC, apakah itu terjadi di dalam rahim, masa kanak-kanak atau dewasa, jauh lebih sulit dikendalikan karena sering kali tidak disadari dan tidak disengaja.
EDC ada di mana-mana: dalam makanan kita karena penggunaan plastik yang ekstensif dalam memproses dan mengemas makanan, dan dalam produk rumahan mulai dari panci Teflon antilengket hingga sofa tahan api, produk perawatan pribadi, dan wewangian
Semua itu bisa membuat Anda merasa tidak berdaya, dan tentu saja industri besar harus menghilangkan bahan kimia EDC dari hasil produksinya. Akan tetapi, kita bisa mengatasi masalah EDC dengan memakan makanan utuh yang belum diproses, tidak memasak dalam panci berlapis atau wadah plastik dalam microwave, dan menggunakan produk sederhana yang tidak terlalu beraroma.
Efek Ekonomi
Apa pun penyebabnya, laporan memperkirakan kehancuran global pada anak yang dilahirkan, karena jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita sekarang adalah 2,4 orang (turun dari 4,7 orang pada tahun 1950), dengan proyeksi akan turun di bawah 1,7 orang pada 2100.
Lebih sedikitnya anak di masa mendatang akan menyebabkan populasi di mana kakek-nenek jauh melebihi jumlah cucu, yang sudah terjadi di Jepang.
Alih-alih melihat laporan ini sebagai bukti menakutkan bahwa kita ditakdirkan untuk punah, banyak yang percaya bahwa laporan tersebut seharusnya menjadi katalis untuk perubahan positif, termasuk pendanaan yang lebih baik untuk layanan kesuburan.
Kepustakaan
1. Jayasena, Channa, and Swan, Shanna, Are We Really Facing a Fertility Crisis?, Healthy, Issue 167, August 2021, hlm. 36-37.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 1 September 2021
Johan Japardi