Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 64 (Gravitasi): Aspek Fisika Berjalan dan Berlari

10 Agustus 2021   05:49 Diperbarui: 10 Agustus 2021   05:55 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari teman-teman saya, saya mengamati bahwa orang-orang yang paling memahami dinamika gerak dan manfaat yang diperoleh dari berjalan kaki adalah orang Jepang.

Berjalan maupun berlari tentunya berkaitan erat dengan gaya gravitasi, dan mari kita lihat ulasannya dalam Topik Gravitasi dari Fisika untuk Hiburan.

Hal-hal yang kita lakukan ribuan kali sehari, dan hari demi hari sepanjang hidup, seharusnya menjadi hal-hal yang sangat kita pahami bukan?

Namun, sebenarnya pemahaman kita masih jauh dari yang seharusnya dalam hal, misalnya berjalan dan berlari.

Agar memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya kita lakukan ketika kita berjalan dan berlari, atau apa beda berjalan dan berlari, mari kita lihat apa yang dikatakan ahli fisiologi tentang berjalan dan berlari. Uraian ini akan mengejutkan banyak orang.

Berjalan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 31.
Berjalan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 31.

Bagaimana seseorang berjalan. Rangkaian posisi ketika sedang berjalan.

Menurut Prof. Paul Bert dalam bukunya Lectures on Zoology (Kuliah tentang Zoologi):
Misalkan seseorang berdiri dengan satu kaki, yaitu kaki kanan. Orang itu lalu mengangkat tumitnya, sambil membungkuk ke depan. Ketika orang itu berjalan, dia mendorong kakinya menjauh dari tanah, dengan mengerahkan tambahan sekitar 20 kg selain berat badannya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan ketika berdiri, dia memberikan tekanan yang lebih besar ke tanah ketika sedang bergerak.

Dalam posisi seperti itu, gaya tegak lurus dari pusat atau gravitasi secara alami akan berada di luar alas sepatu dan orang tersebut pasti akan jatuh ke depan. Namun begitu dia mulai berjalan, kaki kirinya yang semula tertahan dia gerakkan dengan cepat ke depan, sehingga posisinya menjadi tegak lurus dengan pusat gravitasi.

Dengan demikian, gaya tegak lurus itu bekerja pada luas permukaan yang dibatasi oleh garis-garis yang menghubungkan titik-titik penopang kedua kaki. Dengan demikian keseimbangan dipulihkan dan orang itu pun melangkah maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun