Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 18 (Gerak): 1/1.000 Detik

29 Juli 2021   22:49 Diperbarui: 29 Juli 2021   23:09 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The New Accelerator (Akselerator Baru), cerita pendek fiksi ilmiah karya H.G. Wells pada 1901. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/The_New_Accelerator#/

Bagi manusia, 1/1.000 detik (seperseribu detik) bukanlah apa-apa dari sudut waktu. Interval waktu sekecil ini baru mulai muncul dalam beberapa pekerjaan praktis.

Cara menghitung waktu menurut posisi matahari (kiri), dan panjang bayangan (kanan). Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 17.
Cara menghitung waktu menurut posisi matahari (kiri), dan panjang bayangan (kanan). Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 17.

Ketika orang biasa menghitung waktu berdasarkan posisi matahari di langit atau panjang bayangan (lihat gambar di atas), mereka tidak mengindahkan menit, menganggapnya bahkan tidak layak untuk diukur.

Jam air kuno (kiri) dan jam saku tua (kanan). Perhatikan bahwa keduanya tidak memiliki jarum menit.
Jam air kuno (kiri) dan jam saku tua (kanan). Perhatikan bahwa keduanya tidak memiliki jarum menit.

Tenor kehidupan di zaman kuno sangat tidak tergesa-gesa sehingga penunjuk waktu pada masa itu, matahari, jam pasir dan sejenisnya, tidak memiliki pembagian menit khusus (lihat gambar di atas).

Jarum menit pertama kali muncul hanya pada awal abad ke-18, sedangkan jarum penunjuk detik mulai digunakan hanya 150 tahun yang lalu.

Tapi kembali ke 1/1.000 detik kita. Menurut Anda apa yang bisa terjadi dalam ruang waktu ini? Ternyata sangat banyak! Memang benar, dalam waktu 1/1.000 detik kereta api biasa hanya akan menempuh jarak sekitar 3 cm, tetapi suara sudah menempuh jarak 33 cm dan pesawat setengah meter. Dalam gerakan orbitnya mengelilingi matahari, bumi sudah menempuh jarak 30 meter, sedangkan cahaya sudah menempuh jarak yang sangat jauh, yaitu 300 km.

Jika organisme kecil di sekitar kita bisa berpikir, 1/1.000 detik bukan jumlah waktu yang bisa diabaikan. Untuk serangga, ini adalah interval yang cukup nyata. Dalam waktu 1 detik, seekor nyamuk mengepakkan sayapnya 500 sampai 600 kali. Akibatnya, dalam waktu 1/1.000 detik, nyamuk memutuskan apakah akan menaikkan atau menurunkan sayapnya.

Kita tidak bisa menggerakkan anggota tubuh kita secepat serangga. Hal tercepat yang bisa kita lakukan adalah mengedipkan mata, yang terjadi begitu cepat sehingga kita bahkan tidak bisa memperhatikan pengaburan sementara dari bidang penglihatan kita.

Namun, sedikit yang tahu bahwa gerakan "dalam sekejap mata" yang telah menjadi sinonim untuk kecepatan yang luar biasa itu cukup lambat jika diukur dalam 1/1.000 detik. Pengukuran yang tepat menunjukkan bahwa rata-rata "sekejap mata" adalah 2/5 detik, yaitu 400 kali 1/1.000 detik.

Proses ini bisa dibagi menjadi beberapa tahap berikut:
1. Kelopak mata turun membutuhkan waktu 75-90 kali 1/1.000 detik.
2. Kelopak mata tertutup dalam keadaan istirahat memakan waktu 130-170 kali 1/1.000 detik.
3. Kelopak mata naik memakan waktu sekitar 170 kali 1/1.000 detik.

Seperti yang Anda lihat, "kerdipan mata" ini adalah interval waktu yang cukup lama, di mana kelopak mata bahkan bisa beristirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun