Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Obrolan SRI: Bahasa Kolokuial Menjelaskan Konsep Saintifik

14 Juni 2021   00:02 Diperbarui: 19 Juni 2021   19:52 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deterjen. (sumber gambar: Tangkapan layar dari thoughtco.com)

Seperti tertulis dalam artikel saya: Simulasi PJJ bersama Anak: Topik SRI (Santai, Ringan, Ingat), dalam simulasi PPJ bersama Putri, SRI adalah topik Santai, Ringan, Ingat, dengan materi yang komplementer bagi pembelajaran di sekolah dan mencakup bidang apa saja yang terpikirkan oleh saya. Ini tidak mengganggu kegiatan PJJ dari sekolah Putri.  

Dalam Obrolan SRI: Penggunaan Bahasa Kolokuial* untuk Menjelaskan Konsep Saintifik ini, saya akan memberikan beberapa contoh.

*Kolokuial saya adaptasi dari bahasa Inggris colloquial = bahasa sehari-hari, yang berarti obrolan menggunakan sesedikit mungkin istilah saintifik, apalagi rumus-rumus.

Kimia Fisika Permukaan
Cakupan ilmu Kimia Fisika Permukaan sudah sedemikian luasnya sehingga dibagi ke dalam Kimia Fisika Permukaan Kering dan Kimia Fisika Permukaan Basah.

Kotoran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari kegiatan mencuci atau membersihkan dengan menggunakan bermacam-macam sabun dan deterjen.

Kotoran yang akan kita hilangkan terbagi 2:
1. Kotoran yang larut dalam air, misalnya larutan gula atau garam, cukup "dihanyutkan" (disiram atau dibilas) dengan air.
2. Kotoran yang larut dalam minyak, misalnya kotoran bekas makanan pada piring, dihanyutkan dengan terlebih dulu mendispersikan partikel-partikel minyak ke dalam air. Di sinilah diperlukan penggunaan sabun atau deterjen.

Kotoran yang mudah larut dalam air disebut bersifat hidrofilik dan yang mudah larut dalam minyak lipofilik. Terlepas dari medium atau pelarutnya, entah air atau minyak, sifat ini disebut liofilik. Antonim dari akhiran -filik adalah -fobik. Jadi hidrofilik menjadi lipofobik dan sebaliknya.

Sabun
Jika diperhatikan, bahan yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan, memiliki kedua sifat hidrofilik dan lipofilik sekaligus, yang diberikan oleh bahan-bahan dasar pembentuknya.

Sabun membersihkan dengan bertindak sebagai pengemulsi minyak ke dalam air. Sabun padat umumnya dibuat dari minyak nabati yang direaksikan dengan NaOH atau soda api (caustic soda) dan pemanasan. Dari pengalaman saya, penambahan etanol (minimal 70%) dan gula menghasilkan sabun padat transparan. Di sini saya bagikan resepnya:

Sabun Padat Transparan
Bahan-bahan
Minyak kelapa sawit, 280 ml.
Air untuk melarutkan NaOH, 90 ml.
NaOH, 40 gram.
Alkohol 90%, 180ml.
Air untuk melarutkan gula, 30-60 ml.
Gula, 140-200 gram.
Zat pewarna dan zat pewangi, secukupnya.

Cara membuat:
1. Masukkan minyak kelapa sawit ke dalam slow cooker, putar sakelar ke High, dan tutup.
2. Ketika minyak kelapa sawit mencapai temperatur 57-60 C, putar sakelar ke Low.
3. Masukkan 90 ml air ke dalam wadah tahan panas, larutkan NaOH ke dalamnya sambil diaduk.
4. Ketika temperatur larutan NaOH mencapai 57-60 C, tuangkan perlahan ke dalam minyak kelapa sawit sambil diaduk dengan spatula kayu dan diblender tangan sampai homogen.
5. Tutup slow cooker.
6. Biarkan campuran sabun di dalam slow cooker pada posisi Low dalam keadaan tertutup selama 15 menit.
7. Tuangkan alkohol dengan kecepatan sedang ke dalam slow cooker sambil diaduk  dengan spatula kayu dan blender tangan untuk memecahkan gumpalan sabun. Sabun akan terlihat keruh dan sedikit berbusa. Ketika sabun dimasak, ia akan meleleh menjadi cairan berwarna kekuningan. Blender dengan cepat agar alkohol yang menguap sesedikit mungkin.
8. Putar sakelar ke High, tutup, dan panaskan sampai terbentuk busa.
9. Siapkan larutan gula dengan mendidihkan 30 ml air, lalu tambahkan gula, aduk sampai larut.
10. Tambahkan sirup gula panas ke dalam campuran sabun sambil diaduk.
11. Akan terbentuk cukup banyak gelembung pada permukaan. Pisahkan lapisan ini dari larutan sabun.
12. Tambahkan zat pewarna dan zat pewangi ke dalam larutan jernih sabun.
13. Tuangkan larutan jernih sabun ke dalam cetakan, lalu biarkan sampai terbentuk sabun padat transparan.

Deterjen
Deterjen yang berisi surfaktan (surfactant) atau zat aktif permukaan (surface active agent) dikembangkan karena berkurangnya lemak hewani dan nabati yang digunakan untuk membuat sabun selama Perang Dunia I dan II. Deterjen dihasilkan dengan mudah dari bahan-bahan petrokimia.

Semua pembersih dalam bentuk cair: sabun cuci piring cair, sabun mandi cair, shampoo, pembersih kaca, deterjen cair, dsb, pasti mengandung deterjen padat yang dilarutkan dalam air. Deterjen juga tersedia secara komersial dalam bentuk padat maupun semi padat, misalnya deterjen untuk mencuci pakaian, odol, pembersih logam, dsb.

Deterjen yang digunakan pada hampir semua pembersih ini adalah Emal N10     dan Amphitol, baik sendiri-sendiri maupun dalam kombinasi. Agar lebih jelas, di sini saya bagikan resep Sabun cuci piring:
Bahan-bahan:

Air, 250 ml.
Garam, 5 gram.
Asam sitrat (Citric acid atau Citroenzuur), 10 gram.
Emal N10, 60 gram.
Amphitol, 30 gram.
Zat pewarna hijau, secukupnya, larutkan dalam air.
Zat pewangi secukupnya.

Cara membuat:
1. Larutkan garam ke dalam sebagian air, tambahkan zat pewangi dan zat pewarna, blender.
2. Tambahkan Emal N10 sedikit demi sedikit sambil diblender sampai homogen.
3. Berturut-turut tambahkan amphitol, citric acid, blender sampai homogen.

Obrolan SRI: Penggunaan Bahasa Kolokuial untuk Menjelaskan Konsep Saintifik, obrolan ringan yang didukung dengan hasil eksperimen yang tidak ringan.

Jonggol, 13 Juni 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun