Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Koleksi Harmonika Langka Saya

5 Mei 2021   22:48 Diperbarui: 7 Mei 2021   15:56 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sofie (lihat Foto Judul), sewaktu saya ajari bermain harmonika masih duduk di bangku TK, tetapi dengan bertambahnya usia, dia semakin cepat memahami teori yang saya ajarkan 2 tahun yang lalu dan terus berlatih dengan harmonika pemberian saya yang dia rawat dengan baik. Saya tahu tentang perkembangan Sofie karena setidaknya seminggu sekali saya makan di warung nasi yang dikelola oleh orangtuanya di dekat rumah saya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Adelia, murid saya yang ke-49.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ayu, murid saya yang ke-50.

Saya berencana untuk menambah murid lagi setelah pandemi berlalu, dan sudah ada 2 anak yang "mendaftar," Rizki dan Fadel. Sungguh menyenangkan bisa melihat anak-anak yang semula asing dengan instrumen musik yang namanya harmonika tetapi akhirnya bisa bermain dengan mahir, tergantung frekuensi mereka berlatih. Satu hal yang menjadi kesukaan anak-anak ini adalah kenyataan bahwa harmonika itulah satu-satunya instrumen musik yang bisa mereka simpan dalam kantong dan mereka bawa ke mana-mana.

Selain itu, kedua putri saya, terutama Putri, sudah punya kebiasaan seperti saya, mengoleksi harmonika profesional, malahan sebagian harmonika dalam koleksi Putri adalah harmonika dalam koleksi saya yang berpindah ke koleksinya.

Kelak, saya ingin melihat anak-anak ini bermain beramai-ramai. Ini video saya mengiringi putri saya Vaneza (pada 2017), yang belum berapa lama belajar bermain harmonika, tapi rutin latihan 10 menit setiap hari setelah saya ajari hanya 1 kali, 10 menit:


Addendum Pascatayang:
Mengoleksi apa pun hendaknya berupa item yang bisa digunakan, bukan hanya untuk dilihat-lihat. Juga, jangan sampai kemelekatan kita kepada apa yang kita koleksi membuat kita berpikir dan bertindak di luar nalar. Pada akhirnya, koleksi kita itu akan lenyap, dan manfaat yang ditinggalkanya berada dalam pikiran kita dan orang-orang yang ikut merasakan pengaruhnya. - Johan Japardi.

Di Tanjungbalai Asahan ada 7 orang murid saya, 3 putri teman SD saya, Trisno (foto Judul 10 Menit Bisa Bermain Harmonika: Sim-ak Metodenya), 4 lagi yang di bawah ini:

dokpri
dokpri
Murid harmonika saya di Tanjungbalai: Via, Sese, dan Aldo, 24 Maret 2018.

dokpri
dokpri
Murid harmonika saya di Tanjungbalai: Geresia Sirait, umur 7 tahun, 24 Maret 2018.

Jonggol, 5 Mei 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun