Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Etimologi Hokkien yang Rancu: Kacang dan Kentang

22 April 2021   23:25 Diperbarui: 24 April 2021   20:26 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diadaptasi dari: https://www.goodhousekeeping.com/home/gardening/a20706839/growing-peanuts/

Kacang tanah dalam bahasa Mandarin disebut 花生 huasheng, sedangkan kentang disebut 土豆 tudou, yang secara harfiah berarti: kacang tanah juga.

Dalam dialek Hokkien, terdapat kerancuan karena orang Hokkien kadang-kadang menyebut kacang tanah sebagai huasheng, tetapi lebih lazim menyebutnya sebagai thotau, yang dalam bahasa Mandarin ya tudou di atas, yang sangat berbeda artinya, yakni kentang.
Kata "kacang" kita adaptasi dari bunyi "huasheng" ini.

Kentang sendiri dalam dialek Hokkien disebut 洋薯 iuchi atau 馬鈴薯 malengchi. Kedua kata ini tidak digunakan dalam bahasa mandarin dan 薯chi (Mandarin: shu) sendiri berarti keladi.

Ini juga membawa pengaruh dalam bahasa Jepang, yang menyebut kentang sebagai 芋, atau 薯 atau 藷 (semuanya dibaca いもimo) dengan makna: umbi-umbian, keladi, atau kentang.

Jadi bagaimana ini? Kalau kita mau menyebut kacang dalam bahasa Mandarin maupun dialek Hokkien, gunakan huasheng (Mandarin) atau huasheng atau thotau (dialek Hokkien) dan bisa membedakan tudou sebagai kentang dalam bahasa Mandarin dan thotau sebagai kacang dalam dialek Hokkien. Butuh kecermatan.
 
Jonggol, 22 April 2021

Johan Japardi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun