Kepingan kerinduan yang menyatu dengan kekuasaan diri...berbagi cerita dan menuntun kesetiaan. Selamanya aku akan berputar mengelilingi lautan cintaku, hingga tubuhku luluhlantak terhantam dosa Adam.... lalu aku bertanya dalam pelukmu...Untuk apa cinta kita ada?
_____________________________________________
setiap tetes hujan.. setiap titik embun, setiap makna kepahitan, setiap langkah, setiap kata, setiap jemari, setiap usaha.. setiap cinta datang dan pergi... setiap itu pula aku ingin diam sejenak,merenungi keberadaan kamu..
______________________________________________
Kapan kamu kembali dalam angan yang terbentang hingga ke ujung bumi?
aku tak cuma berkarat, namun badai telah menenggelamkanku menjadi cinta yang nyaris musnah..
______________________________________________
percikan api membara, membakar dahsyat ujung cinta menjadi harapan tak berujung....biarkan ia terus menghantam sukma dan melebur menjadi serpihan keinginan..aku ingin menggenggam jemarimu, sekarang, hari ini, besok dan seterusnya...
(bandung, 22 April 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Puisi Selengkapnya