mana yang harus saya pilih
manusia beretiket syetan
tapi beretika malaikat
atau manusia beretiket malaikatÂ
tapi beretika syetan?
Â
manusia beretiket syetan
tapi beretika malaikat
adalah ketika berbicara di publik
tutur katanya mirip syetan
tapi moralnya mirip malaikat
karena tidak doyan korupsi
kalau perlu koruptor disikat habis
disiplin kerja tanpa kongsi dan upeti
Â
manusia beretiket malaikat
tapi beretika syetan
adalah mirip profil pejabat negara masa kini
tutur katanya sangat merdu dan syahdu
membuat para pendengar terpukau
tapi moralnya mirip syetan
diam-diam sikat duit negara
kongsi di sana-sini upeti di mana-mana
Â
anehnya lagi tiada habis pikir
manusia beretiket syetan tapi beretika malaikat
justru dimusuhi banyak
manusia beretiket malaikat
tapi beretika syetan
Puisi yang saya tulis di atas adalah komentar saya ketika saya melihat sosok seorang Ahok (manusia yang beretiket syetan tapi beretika malaikat) dan mereka yang anti Ahok (manusia yang beretiket malaikat tapi beretika syetan). Saya tidak akan mengomentari mereka yang anti Ahok dengan dalih membawa-bawa primordial sosok seorang Ahok yang minoritas, sebab primordialisme tidak akan memberikan jawaban yang berarti pada masyarakat Indonesia yang multikultural.
Saya hanya memberikan komentar kepada mereka yang anti sosok seorang Ahok karena etiket atau tutur kata yang disampaikan oleh seorang Ahok di depan publik di luar kepantasan, tapi mereka tidak mau melihat betapa dibalik etiketnya yang di luar kepantasan justru menyimpan etika atau moral yang menjunjung tinggi pada semangat etos kerja yang disiplin dan pemberantasan korupsi di lingkungan DKI Jakarta.
Mungkin bagi mereka yang biasa hidup dalam budaya hipokrit pasti acap menganggap lumrah terhadap sosok-sosok manusia beretiket malaikat tapi beretika syetan, sebaliknya akan menganggap aneh terhadap sosok seorang Ahok yang beretiket syetan tapi beretika malaikat. Sementara sosok seorang Ahok menolak segala pencitraan pada dirinya, dia memilih sosok apa adanya, tanpa dibuat-buat dan tanpa seolah-olah.Â
Tegasnya sosok seorang Ahok menolak hidup bertopeng yang acap terjadi dalam budaya masyarakat hipokrit. Dia lebih cenderung memilih sosok manusia beretiket syetan tapi beretika malaikat. Meski makna dari beretiket syetan ini hanya disampaikan kepada mereka yang berperilaku mirip syetan, misal ketika sosok seorang Ahok berhadapan kepada sosok manusia beretika syetan maka keluarlah etiket seorang Ahok yang mirip syetan, tapi sebaliknya ketika sosok seorang Ahok berhadapan dengan sosok manusia beretika malaikat maka etiket seorang Ahok akan santun mirip malaikat.
Terlepas dari pro kontra sosok seorang Ahok, yang jelas Majalah Globe Asia edisi Januari 2015 telah menobatkan Ir. Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubernur Terbaik di Asia.Â
Puisi saya yang berjudul Sang Pemimpin Beretiket Syetan Tapi Beretika Malaikat juga akan menanggapi kekawatiran dari Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang lebih mengharapkan sosok seorang Ahok yang sebaliknya yaitu bisa bergumul menyesuaikan diri dalam budaya hipokrit yaitu manusia yang beretiket malaikat tapi beretika syetan.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!