Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Konteks Itu Segalanya: Cara Pandang yang Bisa Mengubah Hasil

25 Agustus 2025   23:00 Diperbarui: 25 Agustus 2025   22:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konteks Everything, Source AI Image Generated ChatGPT5 Prompt By Jody Aryono

Mengapa Konteks Itu Segalanya: Cara Pandang yang Bisa Mengubah Hasil

Ketika Satu Kata Menjadi Banyak Arti

Bayangkan kata "diam". Di ruang kelas, bisa berarti murid sedang fokus. Dalam rapat keluarga, bisa diartikan sedang marah. Dalam doa, justru menjadi bentuk ketundukan. Kata yang sama, tapi konteksnya mengubah makna sepenuhnya.


"Satu kata bisa menjadi doa, bisa juga menjadi luka... tergantung konteksnya."

Latar Belakang Pentingnya Konteks

Manusia hidup tidak hanya dari makna kata, tetapi juga dari situasi. Ilmuwan komunikasi menyebutnya frame of reference. Kita menilai sesuatu bukan hanya dari apa yang disampaikan, tetapi juga siapa yang menyampaikan, kapan, dan dalam suasana apa.

Contoh: seorang dokter berkata "kamu harus istirahat" kepada pasien sakit, itu nasihat. Tapi jika dikatakan bos kepada pegawai yang telat, bisa berarti sindiran.

Mengurai Akar Masalah Persepsi

Banyak konflik terjadi bukan karena isi pesan, melainkan karena konteks diabaikan. Misalnya, pesan WhatsApp singkat: "Oke". Bagi sebagian orang ini tanda setuju, bagi yang lain dianggap dingin dan tidak peduli. Padahal bisa saja penulisnya sedang sibuk.


"Isi pesan penting, tapi kontekslah yang memberi jiwa."

Kesalahan Umum Manusia

Kita sering terburu-buru mengambil kesimpulan. Misalnya, melihat orang tidak menyapa di jalan langsung dianggap sombong. Padahal mungkin ia sedang banyak pikiran atau tidak melihat.

Contoh lain: membaca potongan berita politik tanpa menyelidiki sumbernya, lalu langsung ikut marah. Padahal konteksnya bisa berbeda jauh dari yang tampak di permukaan.

Jalan Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Menyadari pentingnya konteks adalah kunci. Dalam setiap komunikasi, kita perlu bertanya:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun