Mengenal Product Knowledge dalam Perspektif Islam: Dialog Kritis Haekal, Hanan, dan Abi
"Abi, Sepatu Ini Keren Banget!"
Haekal (16 tahun) mendekati Abi dengan wajah semangat. “Abi, Haekal pengen sepatu futsal yang ini! Temen-temen banyak yang pakai... katanya enak banget dan empuk!”
Abi menatap harganya. Rp1.490.000. Ia tersenyum. “Wah, mahal juga ya, Nak. Kenapa pilih yang ini?”
“Karena... kelihatan keren, Bi,” jawab Haekal sambil memegang layar HP yang menampilkan sepatu berwarna mencolok.
Abi mengangguk. “Oke, kita bahas bareng. Bukan soal boleh atau nggaknya... tapi kenapa kita pilih barang itu.”
Menimbang dengan Akal, Bukan Emosi
“Product knowledge itu ilmu tentang produk. Islam menganjurkan kita teliti sebelum membeli. Bukan karena ikut-ikutan, tapi karena paham manfaatnya,” jelas Abi sambil menggambar tabel kecil di kertas:
Harga – Manfaat – Usia Pakai – Kebutuhan
Haekal membuka catatan presentasinya.
"Abi, Haekal udah bandingin 3 sepatu: Nike Mercurial Superfly, Phantom Luna 2, dan Adidas Predator League Sock. Dari semuanya, Haekal simpulkan yang paling cocok buat gaya main Haekal itu Nike Mercurial Superfly.", Setelah cek ke toko ternyata ada diskon juga loh bi
Abi mengangguk. "Kenapa begitu, Mas?"
Haekal menjelaskan, "Soalnya Mercurial ini fokus ke power shooting dan dribbling. Sepatunya ringan, fit-nya ketat buat kaki ramping kayak Haekal, terus bisa dipakai di rumput sintetis juga. Warnanya juga keren, dan harganya termasuk affordable buat seri academy."