Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Suka Duka Menulis di Kompasiana: Dari Rasa Sunyi hingga Semangat Terbangkitkan

15 Juli 2025   12:07 Diperbarui: 15 Juli 2025   12:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Ai Image Generated ChatGPT 4o Prompt By Jody Aryono

Mengetuk Pintu Sunyi

Pernahkah kamu menulis dengan penuh semangat, hanya untuk mendapati nol komentar dan satu view yang kamu yakin itu pun dari dirimu sendiri? Itulah awal mula saya mengenal sepi. Bukan sepi karena tak punya ide, tapi sepi karena tak ada yang menyapa balik.

Menulis di Kompasiana bagi saya seperti mengetuk pintu-pintu rumah tetangga di kota besar: tidak semua membukakan pintu, tidak semua mendengar. Tapi tetap saya ketuk, karena saya percaya, suatu hari akan ada yang mendengar.

Mengapa Tetap Menulis?

Sederhana. Karena menulis adalah napas kedua saya. Di balik kesibukan sebagai konsultan IT dan aktivitas harian, Kompasiana menjadi ruang teduh. Tempat menata ulang logika, menuangkan kegelisahan, dan berbagi sudut pandang.

Dan ketika satu komentar hadir---meski hanya satu---rasanya seperti diberi segelas air di tengah padang. Segar, tulus, dan penuh arti.

Bukan Sekadar Viral

Godaan terbesar di Kompasiana adalah mengejar angka. View, like, atau ranking K-Rewards. Tapi kalau hanya itu tujuannya, maka menulis akan terasa seperti lomba tanpa garis akhir. Saya pernah jatuh ke jurang itu: mengecek views berkali-kali, membandingkan artikel sendiri dengan milik orang lain. Ujungnya? Lelah dan kehilangan arah.

Lalu saya belajar. Bahwa yang perlu dikejar bukan viral, tapi value. Apakah tulisan ini menyalakan lampu di kepala orang lain? Apakah satu paragraf darinya bisa menyembuhkan, menguatkan, atau membuat orang tertawa sejenak?

Jam Emas untuk Tulisanmu

Setelah beberapa bulan bereksperimen, saya menemukan bahwa waktu tayang sangat memengaruhi nasib sebuah tulisan. Berikut hasil pengamatan pribadi:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Hobby Selengkapnya
    Lihat Hobby Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun