Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Siapa Yang Bertanggung Jawab Jika AI Melakukan Kesalahan?

3 Juli 2025   21:03 Diperbarui: 3 Juli 2025   18:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AI Generated ChatGPT Prompt By Jody Aryono

Siapa yang Bertanggung Jawab Jika AI Melakukan Kesalahan?

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah merambah hampir seluruh aspek kehidupan: dari layanan pelanggan, mobil otonom, hingga sistem pengambilan keputusan dalam dunia keuangan dan medis. Namun, satu pertanyaan mendasar kian mengemuka: siapa yang bertanggung jawab jika AI melakukan kesalahan?

Misalnya, ketika mobil otonom menabrak pejalan kaki, atau algoritma AI menolak pengajuan pinjaman seseorang secara diskriminatif — apakah yang disalahkan adalah pembuat algoritma, perusahaan penyedia teknologi, atau pengguna?

Aspek Hukum: Celah yang Belum Jelas

Dalam hukum positif, banyak negara belum memiliki regulasi yang eksplisit mengenai tanggung jawab AI. Ketika sistem AI menyebabkan kerugian, pengacara kerap mencari pihak yang paling dekat dengan kendali sistem: pengembang, perusahaan pemilik, atau pihak operator.

Namun, tidak jarang tanggung jawab menjadi bola panas yang saling dilempar. Hal ini memunculkan kebutuhan mendesak akan kerangka hukum yang adil dan adaptif terhadap teknologi.

Tinjauan Etika dan Syariat Islam

Dalam perspektif syariat Islam, prinsip tanggung jawab (mas'uliyyah) sangat penting. Al-Qur'an menegaskan bahwa setiap manusia bertanggung jawab atas perbuatannya. Maka, dalam konteks AI, manusia tetap menjadi aktor utama: baik sebagai pengembang, pengguna, maupun regulator.

AI adalah alat, bukan makhluk yang memiliki beban syariat. Maka, kesalahan AI tetap bermuara pada siapa yang mengendalikan dan mengambil keputusan untuk menggunakan teknologi tersebut.

Tanggung Jawab Kolektif: Solusi Masa Depan?

Sebagian pakar teknologi mengusulkan pendekatan tanggung jawab kolektif: mulai dari desain yang etis, audit independen terhadap algoritma, hingga pelatihan pengguna dalam memahami risiko AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun