Mohon tunggu...
Jocelyn Madeline Willson
Jocelyn Madeline Willson Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

bebas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Agama Hindu Budha terhadap Pemerintahan Indonesia

23 Maret 2023   12:30 Diperbarui: 23 Maret 2023   12:37 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memiliki beragam agama, suku dan bangsa. Bagaimana Hindu dan Budha masuk ke Indonesia? Bagaimana pengaruh agama Hindu Budha terhadap masyarakat Indonesia? Bagaimana agama Hindu Budha mempengaruhi pemerintahan di Indonesia? 

Perkembangan akan selalu ada di setiap aspek kehidupan manusia. Perkembangan akan terjadi jika ada sesuatu yang mempengaruhinya untuk berubah. Perkembangan juga akan memberikan dampak dalam kehidupan manusia dan perkembangan juga dapat membuat suatu sistem menjadi berubah dan menjadi berbeda dari yang sebelumnya sudah ada. Hal ini juga terjadi pada sistem pemerintahan Indonesia. Agama Hindu dan Budha mempengaruhi perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia. Sistem pemerintahan suatu negara dapat berkembang dan berubah tergantung dari pengaruh yang ada. Sistem pemerintahan Indonesia dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. 

Agama Hindu dan Budha belum diketahui pastinya kapan mereka masuk ke Indonesia tetapi sudah bisa dipastikan bahwa pada 400 SM agama Hindu Budha sudah masuk dan berkembang di Indonesia. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya prasasti, kerajaan, dan peninggalan-peninggalan lainnya di Indonesia pada masa itu. (Sudrajat, 2012) Pada awalnya, Hindu dan Budha masuk ke Indonesia sudah lebih dari sepuluh abad dan ada beberapa teori yang mempengaruhi Hindu Budha di Indonesia, yaitu Teori Brahmana, Teori Waisya Teori Ksatria, dan Teori Arus Balik. 

Jacob Cornelis Van Liur adalah orang pertama yang mengajukan Teori Brahmana. Teori Brahmana berisi tentang pengaruh Hindu-Budha di Indonesia ini dibawa oleh pemuka agama India (para Brahmana). Teori ini didasarkan kepada prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia pada zaman dahulu kala. Pada zaman dahulu di India hanya ada kaum Brahmana yang menguasai huruf pallawa dan bahasa sansekerta dan prasasti yang ada di Indonesia, mayoritasnya menggunakan aksara dan huruf tersebut. Yang memperkuat teori ini adalah agama Hindu menempatkan Brahmana menjadi satu-satunya otoritas dalam agama Hindu, hanya mereka yang memahami ajaran Hindu secara utuh dan hanya mereka yang berhak untuk menyebarkan ajaran tersebut. Para Brahmana diundang ke Indonesia untuk menyebarkan ajaran tersebut pada masyarakat Indonesia yang masih menganut animisme dan dinamisme. (Kelas Pintar, 2020)

Teori yang selanjutnya adalah Teori Ksatria. Teori ini diajukan oleh C.C. Berg Mookerji dan J.L Moens. Teori ini menyebutkan bahwa golongan Ksatria atau bisa disebut juga dengan golongan bangsawa dari India membawa masuk serta menyebaran pengaruh dari agama Hindu Budha ke Indonesia. Di awal abad ke-2 Masehi, kerajaan di India mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh saling merebutkan kekuasaan. Penguasa di golongan Ksatria di kerajaan yang kalah perang itu dianggap melarikan diri ke Indonesia, lalu mereka menyebarkan ajaran dan kebudayaan Hindu Budha kepada masyarakat Indonesia. Setelah Teori Ksatria muncullah teori Waisya. Teori ini diajukan oleh NJ Krom, yang berisikan tentang masuk dan berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India golongan pedagang atau biasa juga disebut dan kasta Waisya. Kasta Waisya ini adalah masyarakat India yang banyak berinteraksi dengan masyarakat Indonesia. Menurut teori ini, pedagang India memperkenalkan ajaran Hindu Budha dan nilai budaya mereka kepada masyarakat Indonesia. Kegiatan ini dilakukan pada saat mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, mereka menetap di Indonesia karena pada saat pelayarannya sedang musim angin. (Kelas Pintar, 2020)  

Teori yang terakhir adalah Teori Arus Balik. Teori ini diajukan oleh F.D.K Bosch dan berisikan tentang penyebaran Hindu Budha di Indonesia karena peran aktif masyarakat Indonesia itu sendiri. Pengenalan Hindu Budha ini adalah inisiatif para pendeta dan yang menyebarkannya ke Indonesia adalah orang Indonesia itu sendiri yang diutus raja untuk bisa mempelajari agama dan budaya dari pendeta India. Setelah diutus, utusan itu menguasai ajarannya dan kembali ke Indonesia untuk menyampaikannya kepada raja. Setelah itu, raja meminta utusan itu untuk menyebarkan seta mengajarkan pengetahuan yang didapat kepada penduduk. Hal itu sangat berpengaruh kepada berkembangnya ajaran Hindu Budha lalu terbentuk kerajaan bercorak Hindu Budha di Indonesia. Agama Hindu Budha berkembang pada abad ke-2 Masehi. Hal ini berpengaruh kepada beberapa aspek kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu. Pengaruh dalam beberapa aspek tersebutlah yang masih dapat kita lihat dan rasakan dampaknya sampai sekarang, baik itu dari ajaran kebudayaan Hindu-Budha Atau pengaruh akulturasi budaya India dan budaya Indonesia pada saat itu. Salah satu aspek yang terpengaruh oleh Hindu Budha adalah pemerintahan. (Kelas Pintar, 2020)


Di Indonesia banyak sekali peninggalan dan kerajaan yang bercorak Hindu-Budha itu adalah salah satu dari bukti pengaruh Hindu-Budha di Indonesia. Sebelum mengenal Hindu-Budha, Indonesia belum mengenal pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang dianut oleh bangsa Indonesia sebelum mengenal Hindu-Budha adalah masih berupa pemerintahan kesukuan dimana itu dipimpin oleh kepala suku. Pada mulanya, Indonesia menganut kepercayaan kesukuan dan kerakyatan tetapi seiring dengan masuknya Hindu Budha di Indonesia, sistem pemerintahan Indonesia pun berubah menjadi monarki sama seperti di tempat kelahiran agama Hindu Budha ini, yaitu India. (Nurinda, 2023) Masyarakat Indonesia pada awalnya hidup berkelompok yang kecil menjadi bersatu membentuk kekuasaan lebih besar dan pemimpinnya adalah raja. Seiring berjalannya waktu, agama Hindu-Budha masuk dan sistem pemerintahan Indonesia berubah menjadi kerajaan. Hal tersebut diperkenalkan oleh masyarakat India Pengaruh inilah kerajaan-kerajaan muncul di Indonesia, seperti kerajaan Kutai, Sriwijaya, dan lainnya. (Tim GTK DIKDAS, 2021)

Kesimpulan yang saya ambil dari berbagai sumber yang sudah saya temukan adalah teori bagaimana awal mula ajaran Hindu Budha dapat masuk ke Indonesia yaitu ada teori Brahmana, Teori Ksatria, Teori Waisya, dan Teori arus balik. Teori-teori ini dikemukakan oleh orang yang berbeda- beda. Setiap teori mempunyai alasan yang jelas, seperti Teori Brahmana prasasti yang ada menggunakan aksara dan huruf yang hanya digunakan oleh kaum Brahmana. Hanya Kaum Brahmana yang memiliki otoritas untuk memberikan ajarannya karena hanya mereka yang mendapatkan ajarannya yang utuh.  Teori Ksatria ini dipercayai bahwa penguasa golongan Ksatria ini kalah perang dan melarikan diri ke Indonesia, lalu menyebarkan kepercayaan Hindu Budha kepada masyarakat Indonesia. Teori Waisya ada karena Pedagang India yang berinteraksi banyak dengan masyarakat Indonesia dan memperkenalkan nilai kebudayaan mereka kepada masyarakat lokal. Yang terakhir adalah teori arus balik yang berisikan tentang masyarakat yang diutus ke negara asalnya untuk belajar kebudayaan dan kepercayaannya lalu balik ke Indonesia dan menyebarkannya kepada masyarakat Indonesia. 

Selain itu, kita juga dapat melihat perkembangan serta pengaruh kebudayaan Hindu Budha di Indonesia dapat dilihat dari segi bangunan, kepercayaan, pemerintahan, arsitektur, bahasa dan aksara dan sastra. Dalam bidang agama adalah yang dulunya mempercayai dinamisme dan animisme mengalami akulturasi. lalu  di bidang politik, masyarakat yang awalnya hidup berkelompok kecil  kemudian bersatu dan membentuk kekuasaan yang lebih besar dengan pemimpinya adalah raja.  Pemerintahan Indonesia sebelum dan sesudah adanya Hindu Budha di Indonesia yaitu adanya sistem kerajaan dimana sebelumnya Indonesia menganut animisme dan dinamisme. Jadi, agama Hindu dan Budha sangat berpengaruh pada pemerintahan Indonesia. 

Dari penelitian di atas dapat dilihat bahwa segala sesuatu itu pasti ada asal muasalnya dan tidak langsung ada melainkan memiliki prosesnya tersendiri. Maka dari itu kita harus menghargai suatu proses yang ada dan itu sangat penting. Penting karena kita bisa jadi lebih menghargai sesuatu jika kita tau prosesnya. Banyak sekali peninggalan yang ada di Indonesia ini dan kita tidak boleh merusak hal tersebut karena itu bentuk perjuangan mereka untuk memberikan kepercayaan yang mereka pelajari.

Kita harus saling toleransi antar kepercayaan yang dianut berbeda dengan kita. Seperti pada Yohanes 15:12 "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi sesama manusia seperti Tuhan mengasihi kita. Dimana kita harus menghargai satu sama lain walaupun kepercayaan yang dianut berbeda dengan kita. Kita harus mengembangkan sikap toleransi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun