Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Tren Kasus Positif Covid-19 di DIY Meningkat, Penajaman Pengawasan Melalui PPKM Skala Mikro Layak Dilakukan

22 Juni 2021   23:53 Diperbarui: 27 Juni 2021   10:39 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Sehari setelah rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)- Minggu (20/6/2021) dengan penambahan 665 kasus positif, hari ini (22/6/2021) kembali mencetak rekor baru penambahan sebanyak 675 kasus positif/terkonfirmasi Covid-19 dalam sehari.

Dengan demikian, DIY kembali mencatat penambahan kasus tertinggi selama pandemi mewabah sejak pertengahan Maret 2020 lalu.

Adanya penambahan ini, menjadikan update data Dinas Kesehatan DIY hingga pukul 16.00 WIB per-22 Juni 2021 mencatat total akumulasi positif Covid-19 di DIY mencapai 53.978 kasus, sembuh 46.113 kasus, dan meninggal dunia 1.394 kasus. Di seluruh kabupaten/kota se-DIY sampai saat ini pasien dirawat berjumlah 6.471 orang.

Tercatat pula saat ini tingkat kesembuhan di DIY mencapai 85,43 persen, tingkat kematian 2,58 persen, dan kasus aktif yaitu 11,99 persen.

Adapun riwayat kasus konfirmasi tersebut, terbanyak berasal dari hasil tracing kontak kasus positif (524 kasus), periksa mandiri (126 kasus), perjalanan luar daerah (4 kasus), skrining karyawan kesehatan (2 kasus), masih dalam pelacakan (19 kasus).

Sementara itu, ketersedian bed/tempat tidur di 27 rumah sakit rujukan se-DIY untuk pasien kritis tersedia 140 bed (digunakan 87 bed), dan untuk pasien non-kritis tersedia 1.094 bed (digunakan 802 bed).

Selebihnya pasien positif Covid-19 dirawat secara mandiri, baik di shelter-shelter yang telah dipersiapkan maupun di rumah masing-masing pasien.

Dari sekilas gambaran data perkembangan kasus Covid-19 di DIY selama sepekan terakhir menunjukkan bahwa penularan virus corona masih terus terjadi.

Sebagian besar dilihat proses penularan Covid-19 di daerah ini dari hasil tracing ditemui berasal dari kontak langsung dengan kasus positif. Kebiasaan berkunjung orang sakit, keruman komunitas lokal dalam kegiatan sosial, kegamaan dan tradisi hajatan pernikahan masih ditemui di beberapa tempat.

Salah satu contoh, lihat di sini

Melihat perkembangan kasus positif Covid-19 di DIY yang cenderung mengkhawatirkan selama sepekan terakhir, segenap jajaran pemerintahan daerah telah bersikap, segera mengeluarkan pernyataan resmi.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X, pada pekan lalu menyampaikan statemen bahwa lockdown akan menjadi pilihan ketika tak ada cara lain yang bisa diambil pemerintah daerah.

Selengkapnya, ini: https://regional.kompas.com/read/2021/06/19/172147778/sultan-hb-x-buka-opsi-lockdown-wawali-yogyakarta-masyarakat-jangan-panic

Pernyataan yang menurut penulis cukup tegas tersebut, sesungguhnya dapat dimaknai sebagai 'peringatan keras' bahwa begitu sulitnya menghimbau, mengajak para warga untuk ikut berperanserta mengantisipasi penularan virus penyebab Covid-19.

Terutama kepada para komunitas warga dalam melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan (budaya/tradisi, sosial, keagamaan) yang berpotensi menularkan virus corona. Tak terkecuali kepada seluruh organisasi agar membatasi aktivitasnya untuk aktif mengendalikan pandemi yang masih mengancam.

Nah, mencermati kondisi terkini terkait persoalan penularan Covid-19 di DIY yang cenderung meningkat, maka penajaman pengawasan perlu segera diberlakukan. Mengoptimalkan PPKM Mikro yang masih berlangsung selama ini diharapkan semakin serius dalam upaya pengendalian pandemi.

Pendekatan lebih terfokus, terarah disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing kecenderungan riwayat penularan Covid-19 di daerah/lokasi setempat, termasuk wilayah zona merah, zona oranye/kuning, dan zona hijau pastinya memiliki kebijakan yang tidak harus sama.

Di DIY misalnya, berdasarkan data perkembangan riwayat kasus terkonfirmasi banyak dikarenakan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 - maka pengawasan perlu lebih dipertajam terhadap segala bentuk kegiatan sosial atau kemasyarakatan yang berpotensi mengundang interaksi antarkeluarga/komunitas dalam lingkup tertentu.

Ini penting, karena jangan sampai kebijakan digeneralisir dan berlaku bagi seluruh aktivitas sehingga terhadap mereka yang memiliki aktivitas di bidang usaha tertentu dan sudah benar-benar patuh/disiplin ketat menerapkan aturan terkena imbas, dan aktivitasnya ikutan menjadi lumpuh.

Seiring program vaksinasi yang sedang berjalan selama ini, sekaligus pengetatan protokol kesehatan di hampir semua tempat -- kebijakan PPKM Skala Mikro perlu dioptimalkan melalui penajaman pengawasan sesuai lokasi dan kecenderungan masalah/penularan virus yang sedang terjadi.

JM (22-6-2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun