Sebagian besar dari mereka masih bertanya – tanya seperti apakah Pendidikan yang akan dijalani selanjutnya? Sebagian juga sudah mulai ragu dan menyesal (penyesalan memang selalu datang diakhir). Namun bagi sebagian lagi, membentuk sikap yang optimis bahkan menyemangati rekan – rekan mereka yang sudah mulai jatuh mentalnya.
Hingga akhirnya Upacara Pembukaan Pendidikan dimulai dan semua pertanyaan itu pun akhirnya terjawab.
Salah satu pelajaran hidup yang dapat saya pelajari disitu adalah mereka yang memiliki optimis sebelum sesuatu terjadi akan lebih memiliki daya tahan dibandingkan mereka yang sudah dari awal pesimis. “Pikiran mempengaruhi segalanya.”
Awal Pendidikan bisa dikatakan suatu hal yang berat bagi para Taruna. Wajar saja, mereka yang tadinya hidup dan berperilaku sebagai masyarakat sipil pada umumnya harus menyesuaikan dengan disiplin dan sikap kemiliteran. Namun bagi mereka yang telah melewati proses adaptasi ini, maka akan memunculkan passion untuk terus berbuat yang terbaik.
(Pelajaran 1 : Seorang pemimpin itu ibarat bunglon yang harus mampu untuk beradaptasi secara cepat kapanpun dan dimanapun)
Bukan Sekedar Kegiatan Yang diulang - ulang
Taruna selalu dijadwalkan untuk bangun pukul 04.00. Waktu yang sangat pagi bukan?
Kegiatan yang dijalani mereka setiap harinya relatif sama. Bangun setelah itu beribadah dilanjutkan Olahraga Pagi, setelah itu makan pagi dan seterusnya hingga melaksanakan istirahat malam pukul 22.00.
Sebenarnya kenapa harus demikian?
Salah satu teori yang ditenarkan oleh Maxwell Maltz, bahwa salah satu cara untuk membentuk kebiasaan baru untuk menjadi kebiasaan adalah setidaknya membutuhkan waktu 66 hari. Bayangkan apabila Para Taruna terus menerus selama 4 Tahun membiasakan hal – hal yang baik setiap harinya.