Mohon tunggu...
JIZAN MUFIDA
JIZAN MUFIDA Mohon Tunggu... -

Aku sekarang sudah 13 tahun, suka membaca, yang paling sering akau lakukan membaca komik dan artikel-artikel tentang group musik Korea dan Jepang. Mamaku bilang aku punya bakat menulis dan kata mamaku juga aku harus sering berlatih. Maka aku jadi kompasianer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Theres Still a Light

26 November 2012   07:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita Jizan:

Pagi ini kukemas barang-barang, aku mengambil cuti untuk tidak melukis. Tidak terasa usiaku sudah 24 tahun dan bodohnya aku, karena belum juga mendapatkan seorang pendamping. Apa nanti yang akan aku katakana kepada teman-temanku, bila mereka menanyakan tentang hal ini?

Ddrrrrrrtttttt, ponselku tiba-tiba bergetar “Zan, kamu sudah berangkat ke lokasi reuni? Aku  akan datang bersama suamiku-Tia” Pesan itu datang dari Tia. Tak kusangka gadis yang kekanak-kanakkan itu sekarang telah sukses sebagai seorang penulis, juga berhasil memiliki seorang Dimas. Aku seharusnya belajar kepadanya.

Aku telah sampai di gedung mewah bernama MTs MA. Sekolah ini sudah sangat berubah. Banyak kenangan yang aku tinggalkan di sini.

“Jizan..” Seseorang memanggilku.

“Ainun……, Cieee jadian nih sama Ajiz?” Seruku mengejek.

“Kami belum menikah kok” Jawabnya malu-malu

“Tapi kan sudah tunangan…” Jawabku lagi sambil tertawa, Mereka hanya tersenyum.

Cerita Riza:

Aku dan Rida sudah sampai di depan gedung. Banyak orang yang hampir aku lupakan di sini

“Woooy… bantuin dong!” Teriak Rida, kembaranku yang kerepotan membawa barang-barang milik istrinya Mida.

“Ha ha ha ha… Suruh siapa kawin sama cewek tomboy itu?” ledekku, tanpa berusaha menolongnya. Aku dan istriku, Wia hanya tertawa di belakang Rida sambil tetap berjalansantai.

“Riza, mana gitar lo?” Seorang pria, yang kurasa sering aku lihat muncul di televisi, menegurku. “Adit…? Asik juga nih punya teman pemain gitar terkenal” Sapaku pada Adit yang tetap saja tidak berubah walau sudah terkenal, sikap yang patut ditiru. Aku menjabat erat tangannya.

Di kejauhan aku melihat seorang gadis cantik melenggang menghampiri kami, gadis itu benar-benar cantik.

“Kris,,,? Kamu Kris kan? Ini benar-benar Kris kan?” Aku bertanya dengan sangat terkesima. Kris betul-betul berubah. Dulu Dia adalah gadis tomboy tapi sekarang sangat feminis. Dia sekarang menjadi model. DIa berubah 180 derajat. Aku terpesona dibuatnya. Aku lupa Wiaistriku yang memperhatikan tingkahku.

“Hei… ngeliatin apa sih?”Teriak Wia marah.

Bersambung…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun