Mohon tunggu...
JIZAN MUFIDA
JIZAN MUFIDA Mohon Tunggu... -

Aku sekarang sudah 13 tahun, suka membaca, yang paling sering akau lakukan membaca komik dan artikel-artikel tentang group musik Korea dan Jepang. Mamaku bilang aku punya bakat menulis dan kata mamaku juga aku harus sering berlatih. Maka aku jadi kompasianer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini Tentang Aku #2

25 Desember 2012   03:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku duduk bersandar di pintu dan memperhatikan beberapa potret dengan kawan-kawanku, kami tertawa dan sering kali tiba-tiba terdiam sambil memegang ponsel masing-masing di acara perkumpulan kelas untuk menghilangkan kekhawatiran akan berpisahnya kami. Lamunanku terusik saat tiba-tiba seseorang menjatuhkan topi model baru yang terlihat berwarna sedikit “dark gold”.

“Hey! Siapa yang melemparkan ini?” teriaku mencari pemilik topi itu.

“Gita maaf! Aku yang melemparnya!” Tata berteriak dari arah tangga. Belum sempat aku bertanya siapa pemilik topi itu, yui memakaikan topi itu padaku.

“Hey! Ini lucu, ayo ambil beberapa gambar!” tawar Yui padaku.

“Tampaknya menarik, ayo lakukan!” seruku pada Yui, lalu kami mengambil beberapa gambar dengan pose sebisaku. Setelah mendapatkan beberapa gambar lucu, aku melepas topi itu dan kebingungan mencari siapa pemiliknya.Tiba-tiba Kiki mengajak kami berfoto bersama diteras, tapi aku tak segera keluar, aku masih sibuk mencari siapa pemilik topi itu.

“Akh maaf membuatmu bingung, ini milikku!” seru seseorang dari arah belakang.

“A..Andi? akh maaf telah menggunakannya tanpa sepengetahuanmu” jawabku malu.

“Tak apa jika kau ingin meminjamnya untuk mengambil gambar lagi!”  Dia menawarkan sambil  tersenyum.

“Kamu melihatnya..??” tanyaku kaget.

“kenapa? Aku selalu memperhatikan topi ini, dan itu artinya aku pasti memperhatikan kamu, tapi sepertinya aku tidak harus khawatir!” jawabnya tenang.

“Ah maaf..ini!” kataku memberikan topi itu dengan wajah memerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun