Mohon tunggu...
Jiwa Belantara
Jiwa Belantara Mohon Tunggu... -

sekeping jiwa yang nyasar di belantara

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasihan, Orang Sebaik Dia Ngga Masuk Surga

26 Juli 2011   03:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dua orang berbeda agama, berkawan dekat. Keduanya baik satu sama lain. Orang pertama beragama X, sering merasa iba terhadap orang kedua yang beragama Y.

"Sayang sekali, orang sebaik kawanku ini tidak mendapatkan petunjuk untuk memeluk agamaku. Kasihan, dia tidak akan bisa masuk surga. Segala kebaikannya akan tertolak. Karena cuma agamaku yang diterima di sisiNya"

Sebaliknya orang kedua juga berpikiran sama. Menyayangkan nasib temannya yang beragama X yang tidak bakal masuk surga, karena hanya agama Y lah yang diterima di sisiNya."

Berkali-kali mereka saling berdoa diam-diam agar kawannya mendapatkan petunjuk sehingga bisa memeluk agama yang benar.

Mungkin saja, kita juga merasakan hal yang serupa. Kitalah si pemilik agama yang benar itu. Kitalah sang calon penghuni surga itu. Sementara orang lain, saudara kita, kerabat kita, sahabat kita yang berbeda agama, sebaik apapun dia, maka nerakalah tempatnya. Kita, mungkin tanpa sengaja, menjadikan diri kita sebagai hakim. Padahal, sesungguhnya kita tidaklah tahu apa-apa melainkan sedikit saja. Dan akupun begitu. Aku yang memeluk agamaku ini lantaran warisan dari orang tuaku, seringkali mengklaim bahwa orang-orang dari agamaku saja yang layak masuk surga. Duh, Tuhan ampuni hamba...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun