Mohon tunggu...
Lammas_jipet
Lammas_jipet Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak ada masalah dengan masalah,yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah menyikapi masalah. _aa gym_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cara Mengajarkan Bahasa Arab yang Semestinya

14 Desember 2020   13:00 Diperbarui: 14 Desember 2020   13:05 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          Sumber daya manusia (SDM) yang rendah adalah salah satu pokok masalah yang lazim dihadapi oleh negara berkembang. Untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut, maka negara berkembang harus membenahi dan memperbaiki serta meningkatkan mutu Pendidikan untuk warga negaranya dengan mulai membangun fasilitas-fasilitas yang menunjang kemajuan Pendidikan, seperti menyediakan perpusatakaan umum, menyediakan guru-guru yang berkompeten dan melakukan peningkatan standar materi disekolah-sekolah sesuai standar Pendidikan global, dll.

         Peningkatan materi inilah yang menjadi bagian terpenting dalam upaya memajukan SDM dalam dunia Pendidikan , ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Di Indonesia, pemerintah sangat menekankan penguasaan IPTEK dan Bahasa asing, karena dengan peningkatan pada IPTEK dan Bahasa asing, pelajar mampu bersaing dengan dunia internasional tanpa harus mengalami hambatan apapun dalam berkomunikasi dengan dunia luar.

         Bahasa asing yang paling ditekankan untuk dipelajari disekolah-sekolah di Indonesia adalah Bahasa Inggris yang merupakan Bahasa internasional yang paling populer dan Bahasa Arab yang merupakan Bahasa kitab suci Al-Qur'an sekaligus sebagai Bahasa pemersatu umat islam dunia.

          Kita dapati bahwa Bahasa inggris merupakan Bahasa yang wajib dipelajari disetiap instansi/satuan Pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan sampai jenjang Perguruan Tinggi baik yang berbasis sekolah negeri maupun swasta. Lain halnya dengan Bahasa Arab yang hanya diajarkan di pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan kementerian agama.

           Sistem dan metode pembelajaran Bahasa arab dikelas yang monoton adalah salah satu sebab menurunnya semangat dan minat siswa untuk memperlajari Bahasa arab serta mendalaminya. Kondisi inilah yang mempengaruhi menurunnya daya tangkap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru Bahasa arab.

            Berbicara tentang metode pembelajaran Bahasa arab yang menarik, memberikan materi (kosa kata) dimulai dengan benda-benda atau pekerjaaan yang sering dijumpai dan dilakukan oleh siswa adalah salah satu cara untuk membekali para siswa dengan kosa kata yang banyak tanpa harus merasa terbebani untuk menghafalnya karena benda-benda tersebut sangat familiar dilingkungannya sehingga dalam waktu yang singkat siswa dapat menghafal kosa kata tersebut.

            Menempelkan nama pada benda-benda yang ada dikelas dengan Bahasa arab juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk membantu para siswa dalam menghafal dan memperkuat daya ingat siswa setiap kali menggunakan atau benda tersebut. Jadi, secara otomatis siswa akan mampu menambah kosa kata dan hafalannya terhadap benda-benda yang ada dikelas. Kemudian, untuk memperbanyak jumlah kosa kata yang perlu dihafal oleh siswa, kita juga bisa menerapkan cara yang sama di lingkungan sekolah secara menyeluruh. Cara ini juga bisa diterapkan dirumah, sehingga dimanapun siswa itu berada akan selalu menjumpai nama-nama benda dengan Bahasa arab.

            Pembelajaran yang sering diterapkan di tingkat SMP dan SMA biasanya lebih menekankan pada 3 kemampuan berbahasa, yaitu : Qiro'ah , Kitabah dan Istima' sedangkan untuk kemampuan berbicara atau Kalaam kurang ditekankan . Seharusnya, ke-empat kemampuan tersebut diasah secara bersamaan sehingga kemampuan siswa dalam berbahasa arab bisa dikatakan sempurna.

            Kurangnya perhatian terhadap kemampuan berbicara inilah yang menjadi inti masalah dalam pembelajaran Bahasa arab. Seperti yang kita ketahui, Bahasa merupakan sebuah perkataan yang berasal dari perasaan serta pikiran insan yang dikatakan secara tertata dan dengan menggunakan bunyi sebagai mediumnya (DEPDIKNAS 2005). Maka, sepandai apapun siswa dalam menulis, mendengarkan, dan membaca naskah arab namun tertinggal dalam kemampuan berbicara, bisa dikatakan bahwa siswa tersebut belum sempurna dalam menguasai Bahasa arab.

            Oleh karena itu, seorang guru harus benar-benar mampu mengajarkan 4 kemampuan berbahasa dengan seimbang. Setiap kemampuan berbahasa memiliki cara dan metode tersendiri dalam pembelajarannya :

           Kemampuan Mendengarkan ( Mahaarotul Istimaa' )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun