Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Martina Widjaja, Menebar Cinta Tenis

27 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   11:08 2753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya bahagia sekali, ini tak ternilai...," ungkap Martina Widjaja ketika menimang buku yang khusus ditulis untuknya di hari ulang tahunnya yang ke-80 pada Jumat 26 Agustus 2022. 

Ulang tahun Martina dirayakan "secara tenis" di lapangan tenis indoor hardcourt di halaman rumahnya di Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan, karena ia memang pernah menjadi orang nomor satu di organisasi tenis dua periode, sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Lapangan Indonesia (PP Pelti) pada kurun waktu (2002-2007), (2007-2012).

"Saya benar-benar terharu mendapat hadiah ulang tahun berupa buku yang mengejutkan saya, karena saya tidak tahu pembuatan dan penerbitannya. Soal isinya saya belum baca. Tapi saya berterima kasih karena para wartawan yang dulu aktif meliput tenis menulis buku ini untuk saya...," kata Martina. 

Selain dikejutkan buku yang diterbitkan tanpa sepengetahuannya, Martina juga dibahagiakan karena hari ultahnya itu juga dirayakan seperti reuni di kalangan insan tenis, pemain-pemain yang pernah terbaik pada masanya.

Ikut menyemarakkan ultahnya, petenis-petenis nasional terbaik pada masa mereka, dan yang pernah memperkuat tim Piala Davis dan Piala Uber Indonesia seperti Tintus Arianto Wibowo, Susanna Anggarkusuma dan Angelique "Angie" Widjaja yang pernah juara di Wimbledon Junior (2001) dan pernah pula peringkat 55 dunia (31 Maret 2003).

Petenis terbaik Indonesia, Yayuk Basuki memang tidak hadir pada hari ultah Martina Jumat (26/8) itu. Akan tetapi Yayuk mengucapkan Selamat Ulang Tahun pada Martina Widjaja melalui rekaman video yang ditayangkan di saat makan siang, di kebun belakang rumahnya. Yayuk Basuki adalah pemain yang pernah menduduki peringkat 19 dunia (6 Oktober 1997).

Ada juga siang itu, Irawati Moerid peraih tiga medali emas SEA Games (1991, 1997), juga mantan-mantan petenis terbaik di masanya seperti Suwandi, Bonit Wiryawan, Suryawijaya juga "petenis generasi penerus" seperti Ayrton Wibowo, putra pasangan petenis Tintus Arianto Wibowo dan Suzanna Wibowo. Dan masih banyak lagi petenis-petenis nasional yang memiliki berbagai prestasi pada masanya seperti Liza Andriani, Sandy Gumulya. Dimeriahkan pula salam ulang tahun dari dua putri Johnny dan Martina Widjaja, Shinta Widjaja Kamdani, Paquita Widjaja dan cucu-cucu Martina.

Martina Widjaja hari itu juga masih tampil bermain di usia 80. Berpasangan dengan petenis terbaik saat ini, Christopher Rungkat, ia bermain melawan ganda terbaik pada masanya, Suwandi/Bonit Wiryawan.

Christo pernah memiliki peringkat ganda 68 dunia (17 Juni 2019) dan di tunggal 241 (8 April 2013). Turnamen Ulang Tahun di rumah Martina Wijaya hari itu dijuarai Surya Wijaya/Marieke Gunawan yang di final mengalahkan Faisal/Wynne Prakusya.

Menebar Cinta Mengukir Sejarah

Hadiah ulang tahun yang membuat Martina Widjaja benar-benar terharu, adalah hadiah buku yang berisi tulisan-tulisan tentang Martina dari sekitar 80 orang-orang tenis, wartawan tenis, orang-orang yang pernah dekat dengannnya.

Buku yang berjudul "For The Love of Tennis" Martina Widjaja: Menebar Cinta, Mengukir Sejarah itu merupakan kumpulan tulisan, baik wawancara maupun tulisan opini tentang Martina yang disusun oleh wartawan-wartawan tenis pada kurun 1980-an sampai 2000-an Gungde Ariwangsa, Yuliani S Prawiradiredja, Amin Pujanto, Bambang Prihandono. Juga ada tulisan-tulisan wartawan tenis semasa aktifnya Martina Widjaja, seperti Jimmy S Harianto, Diana Runtu, Ida Farida, Agung Setiawan.

Dari 80 narasumber terpilih itu disajikan kisah-kisah yang mengungkapkan kecintaan luar biasa Martina Widjaja pada tenis, tak hanya pernah bermain. Akan tetapi terutama Martina ikut menjadi pengurus tenis selama lebih dari 30 tahun. Rentang waktu menjadi pengurus, terjadi di era keemasan tenis Indonesia pada saat Moerdiono -- Menteri Sekretaris Negara di era Soeharto menjabat Ketua Umum PB Pelti (1986-1990), kemudian era Cosmas Batubara (1990-1994), Sarwono Kusumaatmaja (1994-1998), Tanri Abeng (1998---2002), baru kemudian dua periode Martina Widjaja (2002-2007) dan (2007-2012).

Semasa aktif mengurus tenis, dengan izin suaminya yang juga pengusaha Johnny Widjaja yang juga gemar tenis, menyediakan rumahnya sebagai tempat pembinaan para pemain junior dan elit nasional pada suatu masa. 

Dalam rangka membina pemain junior dan pemain nasional, Martina bahkan pernah mendatangkan pelatih berkualitas dari dalam dan luar negeri untuk dikirim mendampingi pemain Indonesia ke luar negeri.

Buku setebal 262 halaman yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas (PBK) ini bisa dibeli di seluruh toko buku Gramedia di seluruh Indonesia. *

(Dok. pribadi/penerbit Kompas)
(Dok. pribadi/penerbit Kompas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun