Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Vaya Con Dios August Parengkuan

18 Oktober 2019   10:41 Diperbarui: 18 Oktober 2019   11:42 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan di pinggir lapangan, pemain wartawan asli Cirebon ini memiliki gaya khas--merokok terbalik. Iie, panggilan akrabnya, selalu mengisap rokok kretek Djie Sam Soe-nya secara terbalik. Bukan pangkalnya yang diisap.

Tetapi ujung rokoknya yang gembung dan padat tembakau itu disedot, sementara pangkalnya yang kecil disulut api...

Di deretan RedPalms, ada juga fotografer Istana Piet Warbung. Ia tidak hanya piawai main sepak bola dalam posisi midfield, akan tetapi juga bermain tenis dengan gayanya yang unorthodox, main pakai tangan kiri.

Ada juga Oemar Samsuri, almarhum wartawan hukum yang biasa dekat dengan Jaksa Agung ataupun Menteri Kehakiman. Mas Os, Oemar Samsoeri biar lumayan tua waktu itu, termasuk top scorer RedPalms. Penjaga gawang RedPalms pun fotografer Istana, Mas JB Suratno.

Dan masih sejibun wartawan lainnya lagi di RedPalms. Tidak ketinggalan, Kartono Ryadi, fotografer top saat itu yang di antaranya juga pernah tugas memotret di Istana.

Pemain muda seperti Yesayas Octovianus yang wartawan olahraga saat itu, juga menjadi salah satu top scorer RedPalms di samping mas OS dan Kartono Ryadi. 

Ada juga di deretan RedPalms wartawan senior pelobi pejabat-pejabat Deplu yang akrab dengan sederetan nama-nama Menlu, dari sejak Mochtar Kusumaatmaja sampai Ali Alatas--dialah Roem Hardjono.

Ada juga Romo Sindhunata, yang sebelum jadi pastur dia juga getol bermain bola sebagai wartawan RedPalms. Meskipun sehari-hari dari tulisannya, Romo Sindhu ini terlihat lebih sering "melobi" berbagai kalangan rakyat kecil ketimbang mendekati pejabat.

Lobinya dari babu teraniaya di ibu kota, sampai si buntung Martuji yang kakinya putus gara-gara tertabrak truk molen ketika ia tengah pijit di trotoar pemisah jalan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Almarhum August Parengkuan juga menjalani karir yang jarang dialami wartawan selain dia memang pelobi ulung di zaman Orde Baru. August bahkan di era Orde Lama ia akrab dengan Bung Karno dan pejabat sekitarnya di tahun 1960-an.

Tetapi August juga pernah membuat marah Sang Penyambung Lidah Rakyat itu ketika August memotretnya dalam keadaan kepala botak, tanpa peci khasnya. Suatu hal yang kurang disukai Soekarno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun