Mohon tunggu...
Jimmy H Siahaan
Jimmy H Siahaan Mohon Tunggu... Akademisi

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang adalah Perdamaian ?

25 September 2025   05:31 Diperbarui: 25 September 2025   05:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pejabat di Israel telah memberi isyarat bahwa Netanyahu akan membuat keputusan tentang cara menanggapinya setelah melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Trump dan pejabat senior AS pada akhir bulan.

Namun, pada hari Minggu, Netanyahu mengisyaratkan percepatan perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki , yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

"Dari perspektif Israel, ini merupakan dilema yang sulit: tidak ada yang ingin mengambil langkah yang akan meningkatkan isolasi Israel, tetapi di sisi lain, jelas bahwa Israel tidak boleh membiarkan dirinya diinjak-injak.

Hal itu akan mengundang lebih banyak tekanan dan meyakinkan lebih banyak negara untuk bergabung dalam gelombang pengakuan, meskipun tidak segera," tulis Itamar Eichner, dari surat kabar Yedioth Ahronoth.

Rasa Frustasi pada Israel

Langkah itu didasari oleh rasa frustrasi atas perang Gaza dan dimaksudkan untuk mendorong solusi dua negara.

"Kami tetap berkomitmen pada resolusi fundamental Dewan Keamanan PBB dan tetap berkomitmen pada posisi internasional tentang kemungkinan penyelesaian masalah Palestina-Israel berdasarkan pendekatan dua negara," tegas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan ketika ditanya soal pengakuan untuk negara Palestina yang diberikan keempat negara Barat tersebut.

"Ini tetap menjadi pendekatan kami, dan kami meyakini bahwa ini adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk menemukan solusi bagi konflik yang sangat kompleks dan telah berlangsung lama ini, yang kini mungkin berada dalam tahap paling akut dan tragis dalam sejarahnya," sebutnya.

Keputusan keempat negara itu, yang secara tradisional biasanya bersekutu dengan Israel, menyusul lebih dari 151 negara lainnya yang terlebih dahulu mendukung aspirasi Palestina untuk membentuk negara sendiri yang merdeka dari pendudukan Tel Aviv.

Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik pengakuan tersebut, yang disebutnya akan membantu membuka jalan bagi "negara Palestina untuk hidup berdampingan dengan negara Israel dalam keamanan, perdamaian, dan hubungan bertetangga yang baik."

Kota Gaza & Palestina Dimata Israel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun