Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Penyebab Merosotnya Olahraga Indonesia: Kehilangan Kejujuran!

13 September 2016   08:03 Diperbarui: 13 September 2016   08:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kita sudah sepakat bahwa tanggal  9 September sebagai Hari Olahraga Nasional. Tahun 2016 ini mari kita jadikan sebagai kebangkitan nasional di bidang olahraga.

Olahraga sebenarnya bukan hanya sekadar mencari pemenang, tapi yang lebih penting adalah kejujuran atau sportivitas dan menghormati aturan. Ini yang sudah hilang dalam olahraga di Indonesia. Akibatnya bibit-bibit muda yang potensial bisa hilang percuma karena kejujuran itu tidak terpatri dalam diri mereka.

Sebagai contoh pemain muda sepak bola yang berbakat sangat banyak. Namun setelah mereka mengerti uang, mereka tidak segan-segan mengorbankan kejujuran demi sesuatu. Masih segar dalam ingatan kita pemain Indonesia yang menjebloskan bola ke gawang sendiri. Di mana kejujuran atau sportivitas di sini?

Anak-anak Indonesia harus memiliki kejujuran dalam keadaan apapun juga. Pelari sprinter Marion Jones mengambil keputusan berani yakni harus mengembalikan medali emas olimpiade dan uang ratusan ribu dolar serta harus masuk penjara karena dia mengakui sudah berbuat curang karena menggunakan doping. Orang Indonesia perlu meniru sikap seperti ini.

Olahraga kita akan kalah dengan Negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Malaysia jika kejujuran tidak ada dalam diri anak-anak kita. Lihat saja pemain golf yang menghasilkan jutaan dolar hadiah yang sekarang didominasi orang Korea dan Thailand dari Asia baik di tingkat putri maupun putra. Orang Indonesia sewaktu muda banyak yang berbakat namun karena semangat kejujuran tidak ada, maka setelah makin dewasa akhirnya hilang begitu saja.

Anak-anak muda Indonesia harus berani menentukan sikap sekarang, sama seperti anak-anak muda bangsa ini menyatakan sumpahnya tahun 1928. Jika anak-anak Indonesia memiliki semangat jujur dan kerja keras ini, maka di semua cabang olah raga orang Indonesia akan tampil gemilang di masa mendatang yang tentunya akan mengharumkan nama bangsa.

Menpora seharusnya menanamkan ini sejak muda. Siapapun yang memiliki bakat dalam olahraga harus didukung sepenuhnya walaupun berasal dari Papua, Aceh, dll dan beragama Islam atau bukan Islam, kaya atau miskin, yang penting punya bakat dan semangat tinggi demi memajukan nama bangsa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun