Usianya masih relatif muda dan cantik. Tentu kita masih ingat pemain Indonesia Irine Kharisma Sukandar (kelahiran Jakarta, 7 April 1992) yang saat ini masih menjadi mahasiswa sebuah perguruan tinggi di tanah air.
Dia kembali mengharumkan nama Indonesia dalam tataran dunia dengan menorehkan catatan terbaiknya dalam urutan catur dunia. Ya, urutan ke-42 dunia dari 100 pecatur top yang diumumkan Federasi Catur Dunia (FIDE) tanggal 1 Oktober 2016 dengan elo rating baru 2432.
Ini adalah urutan terbaik yang pernah dimiliki pemain Indonesia dalam catur dunia tersebut. Raihan elo rating Irine ini merupakan hasil kerja keras antara lain sebagai juara di turnamen 2016 North Carolina Open, di Amerika Serikat tanggal 26-28 Agustus 2016.
Di samping itu Irine juga berhasil menduduki urutan ke-18 dalam turnamen Hogeschool Zeeland Toernooi, Belanda tanggal 6-13 Agustus 2016 yang juga diikuti para pecatur putra dengan elo rating tinggi.
Demikian juga saat Irine, juara catur putri Asia (Asian Continental Chess Championship 2012 dan 2014), berhasil menjadi juara ketiga dalam 2016 Saint Louis Invitational GM Norm Tournament, di Saint Louis, AS, tanggal 8-13 Juni 2016.
Pada bulan September 2016 Irine Khiarisma Sukandar, pemegang master internasional terbuka (setelah berhasil meraih grand master wanita) masih berada pada urutan ke-46 dunia, yang juga merupakan urutan terbaik yang pernah dimiliki orang Indonesia dalam federasi catur dunia tersebut dengan elo rating 2425.
Irine mulai belajar catur pada usia 7 tahun dan pada usia 9 tahun, putri pasangan Singgih Heyzkel dan Cici Ratna Mulya ini sudah berhasil meraih gelar Master Percasi (MP). Sayangnya tidak banyak turnamen internacional yang dapat diikuti Irine karena kurangnya sponsor.
Penulis catur Kompasiana Cut Ayu pernah mengusulkan agar dana besar yang diberikan Pertamina kepada pebalap Rio Haryanto sebesar 4 juta euro atau sekitar 70 miliar rupiah diberikan untuk mendukung pecatur Indonesia, seperti Irine, bukan mustahil akan muncul juara catur dunia dari Indonesia.
Hal itu tidak berlebihan karena saat Irine tahun 2015 baru pertama kali datang ke Moscow karena mendapat undangan untuk bermain di Student Grandmaster Cup Grup G turnamen catur bergengsi Moscow Open 2015, Irine langsung menyabet gelar juara pertama. Hebatnya, Irine sudah memastikan gelar ini satu babak sebelum berakhirnya turnamen. Situs resmi Moscow Open menulis: “A brilliant result 7 of possible 8 points, allowed the chess player from Indonesia Irine Kharisma Sukandar to win the first place a round left to the finish.”
Irine Kharisma Sukandar yang pernah menjadi Juara Turnamen Alexander the Great Open di di Yunani tanggal 17 Mei 2013 yang juga diikuti para pecatur pria itu, telah mengharumkan nama Indonesia dengan urutan terbaik (46) yang pernah diraihnya dalam urutan pemain dunia itu.
Kita tidak tahu sampai urutan ke berapa Irine Kharisma Sukandar nanti dalam federasi catur dunia ini. Namun mengingatnya usianya yang relatif muda, dan sekiranya ada sponsor yang mendukungnya bukan mustahil nama Indonesia semakin harum dibuatnya. Terus kerja keras Irine ya agar urutan duniamu meningkat terus.
