Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Jepang, Juara Piala Dunia 2018

21 Juni 2018   10:50 Diperbarui: 21 Juni 2018   11:07 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertandingan baru dalam babak penyisihan, tapi juara Piala Dunia 2018 sudah diketahui yakni Jepang? Koq bisa? Memang Jepang baru saja mendapatkan nilai penuh dengan menaklukkan Colombia 1-0. Tapi bukan itu yang membuat Jepang tampil juara. Lalu apa?

Sudah diketahui video yang viral setelah pertandingan Jepang melawan Colombia itu. Para pendukung Tim Jepang seusai pertandingan melakukan tindakan yang tidak lazim. Mereka membersihkan stadion di Moscow itu. Banyak para pendudkung tim Colombia mengatakan bahwa Jepang menang dan tidak perlu melakukan bersih-bersih itu. Tetapi mereka tetap mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam tas plastik. Pria dan wanita Jepang melakukan hal yang sama.

Banyak para penonton lain menyatakan kekagumannya. Ada yang mengatakan bahwa mereka mengerti sekarang mengapa Jepang yang kalah perang dalam perang Dunia II saat ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Pada hal orang Jepang itu tidak pernah membawa-bawa agama atau Tuhan ke dalam perbuatan mereka yang peduli itu. 

Bahkan seorang nenek Indonesia yang pernah berkunjung ke negeri sakura itu mengunjungi anaknya yang melahirkan di Jepang karena menantunya sedang mengambil program bea siswa S-3, menyatakan bahwa walaupun masyarakat Jepang tidak percaya Tuhan, tetapi sikap mereka yang sopan dan menghargai orang lain jauh lebih baik dari orang yang sering-sering menyatakan taat beragama dan menyebut nama Tuhan.

Orang Jepang mengakui bahwa sikap baik orang Jepang itu tidak tiba-tiba muncul. Sejak mereka masuk sekolah, sudah diajarkan gurunya bagaimana bersikap baik teradap orang lain. Mungkin orang Indonesia kaget kalau anak sekolah di Jepang tidak lazim diantar-jemput oleh orang tuanya. Bahkan di tempat-tempat umum anak-anak sekolah Jepang sudah terlihat sangat sopan dan menghormati orang lain.

Indonesia belum pernah masuk ke dalam Piala Dunia, kecuali dalam Piala Dunia di Paris, Perancis tahun 1938 waktu Indonesia masih bernama Hindia Belanda di zaman penjajahan. Tidak apa-apa walaupun tidak lolos ke Piala Dunia, namun seperti sikap pendukung Jepang, orang Indonesia bisa menunjukkan mampu meredam emosi dan kemarahannya walaupun tim kesenangannya kalah atau menang. Membakar stadion, melempar kursi, merusak dan berkelahi boleh ditinggalkan orang Indonesia dalam keadaan apapun sehingga dunia akan memuji sikap orang Indonesia yang tidak kalah dengan pendukung Jepang dalam Piala Dunia 2018 itu. 

Selamat untuk Jepang yang tampil sebagai "Juara Piala Dunia 2018" di Rusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun