Suatu ketika, saat olah raga pagi disekitar komplek perumahan, lewatlah beberapa unit mobil yang unik berwarna cyan (biru kehijauan) cerah tanpa suara dan diatas atap mobilnya terdapat tulisan: Taksi.
Lha, ini Taksi apa ya?
Usut punya usut, ternyata mobil-mobil tersebut adalah bagian dari armada Taksi dari perusahaan Vietnam yang akan beroperasi di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu pool Taksi tersebut ada di kawasan Limo Cinere Depok, yang dekat dengan rumahku.
Kenapa tanpa suara?
Terrnyata semua armada Taksi ini menggunakan mobil listrik sehingga senyap ketika berseliweran di jalan raya.
Bolehlah sekali-kali mampir di pool Taksi tersebut karena hampir tiap hari lewat sana untuk antar jemput anak sekolah.
Sambutan staff security sangat ramah dan mereka bersedia menjelaskan kelebihan-kelebihan Taksi listrik tersebut. Mereka pun menjelaskan fitur mobil listrik dengan detail termasuk soal ketahanan baterai dan ketersediaan infrastruktur pengisian baterai.
Sekalian saja deh aku sewa Taksi ini untuk minta diantar menjemput anak yang lokasi sekolahnya tidak jauh dari pool Taksi dan nanti diantar kembali ke pool. Itung-itung uji coba mobil listrik.
Ketenangan dalam kabin menjadi salah satu daya tarik dalam menumpang Taksi ini, begitu hening membuat perjalanan terasa lebih santai. AC-nya pun sejuk, kursi yang empuk dan nyaman sehingga melahirkan perjalanan yang mulus tanpa drama.
Mulai terpikir, apakah perlu ganti mobil dari mobil bensin ke mobil listrik?
Apalagi saat ini Pemerintah sedang gencar mempromosikan migrasi dari kendaraan konvensional ke teknologi masa depan untuk mengurangi polusi udara, emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil, suatu energi yang tidak terbarukan.
Selain itu ada beberapa kebijakan lain misalnya subsidi yang membuat harga mobil listrik jadi lebih murah, keringanan pajak, hingga pembebasan sistem ganjil-genap khusus untuk para pengguna mobil listrik. Asyik kan?
Kehadiran mobil listrik di Indonesia tidak hanya berasal dari satu pabrikan saja. Sudah ada beberapa pabrikan yang menghadirkan beberapa jenis mobil listrik, lengkap dengan fitur-fiturnya yang menarik dan bentuk bodinya yang eksotis. Jadi banyak pilihan.
Namun sayangnya, menurut salah satu dealer mobil listrik, ketersediaan spare part mobil listrik di Indonesia masih terbatas jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Walaupun demikian ketersediaannya bisa semakin meningkat seiring bertambahnya minat masyarakat akan mobil listrik.
Pertimbangan lain adalah sumber pengadaan listrik di Indonesia selama ini dari mana?
Jangan sampai masyarakat menggunakan mobil listrik agar ramah lingkungan tapi ternyata listriknya justru diperoleh dari pembangkit listrik yang tidak ramah lingkungan!
Kenyataannya, menurut beberapa referensi, sekitar 85% energi di Indonesia dihasilkan oleh pembangkit listrik Bahan Bakar Fosil seperti batubara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap - PLTU), Gas, Diesel yang tidak terbarukan dan dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius.
Polusi ini melepaskan berbagai polutan ke atmosfer dan air, yang berdampak negatif pada kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan.
Sisanya 15% menggunakan pembangkit listrik terbarukan yaitu panas bumi, surya dan air yang ramah lingkungan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mobil listrik di Indonesia saat ini belum 100% ramah lingkungan.
Sejalan dengan pemikiran asal muasal listrik tersebut, Pemerintah pun telah meresmikan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat serta mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Tidak tanggung-tanggung, total nilai investasi dari proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 25 triliun untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan:
- 55 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di 15 provinsi
- 47 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 11 provinsi.
Nah, masyarakat mulai pikir-pikir lagi nih.
Jika Pemerintah serius, masyarakat pun serius mendukung program ramah lingkungan. Pertimbangannya, apakah segera beralih ke mobil listrik atau menunggu sampai proyek Pemerintah selesai?
*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI