Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menunda Menikah Bukan Aib

13 Februari 2024   11:24 Diperbarui: 13 Februari 2024   14:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.id/lima-pilar-perkawinan

Salah satu ujian yang paling sulit dalam kehidupan manusia adalah menikah.

Bagaimana tidak.. karena faktor-faktor penentu menikah adalah:

  • Jodoh ditangan Tuhan
  • Perlu persiapan fisik, mental, jasmani dan rohani
  • Kehidupan akan berubah 180 derajat
  • Perlu persiapan dan strategi yang matang
  • dan lain-lain.

Sejauh pengetahuan saya, sebagian besar orang gagal memenuhi target untuk menikah. Misalnya target menikah saat usia 25 tahun, ini biasanya akan meleset beberapa tahun. Kalaupun ada yang tepat, terkadang itu dipaksakan. Padahal menikah itu tidak boleh dipaksakan karena efeknya akan kurang baik.

Tipsnya adalah menggunakan rentang waktu. Misalnya target menikah pada usia antara 24 - 27 tahun, sehingga kita punya toleransi waktu 3 tahun untuk meleset.

Saya sendiri punya pengalaman menunda dan mempercepat menikah karena satu dan lain hal.

Menunda

Waktu itu saya pacaran dengan seorang wanita sudah cukup lama dan saya pun sudah bertekad untuk menikah dengan wanita ini. Segala persiapan sudah dicicil sedikit demi sedikit untuk menghadapi perubahan kehidupan kelak.

Tetapi apa daya.. pacar saya itu ketahuan selingkuh dengan pria lain, sehingga saya memutuskan untuk menunda menikah sekaligus memutuskan hubungan dengan wanita tersebut.

Mempercepat

Beberapa waktu kemudian saya dipertemukan dengan wanita lain dan kemudian menjalin hubungan perpacaran. Dan sayapun melanjutkan cita-cita pernikahan yang tertunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun