Suatu hari, nemu tulisan seperti ini di media sosial..
Awalnya sih ngga terlalu peduli.. it's only a joke!
Tapi seiring berjalannya waktu dan seiring seringnya nonton sinetron Indosiar di TV terutama seri "Suara Hati Istri" dan "Dobel Suara Hati Istri" karena efek samping dari pandemi covid-19 #dirumahaja.. joke diatas kok ada benarnya juga yaa..
Dalam seri sinetron tersebut seolah-olah para suami digambarkan "mata keranjang" semua, banyak episode yang menceritakan suami selingkuh, suami punya pacar lagi, suami beristri dua dan lain-lain yang membuat para istri menderita lahir bathin.
Pertanyaannya...
Apakah sudah sedemikian parah suami-suami di Indonesia sehingga digambarkan "bobrok" sedemikian rupa?
Masih adakah suami yang setia dan penyayang kepada istrinya?
Jika nonton kedua seri sinetron tersebut diatas, jawabannya: tidak ada!
Pertanyaan berikutnya...
Apakah cerita yang menggambarkan kebobrokan para suami ini tidak mengakibatkan efek psikologis untuk penontonnya, terutama para perempuan yang akan menikah, pengantin baru, anak-anak remaja penggemar sinetron dan ibu-ibu yang memasuki masa menopause.
Jika mengacu pada istri saya.. jelas pengaruh karena istri jadi curiga'an ngga jelas melulu bawaannya, video call melulu, WA diperiksa, HP disita dll. Â
Mewakili para suami di tanah air, saya menyatakan bahwa sesungguhnya tidak semua suami punya mental bobrok seperti yang digambarkan kedua sinetron tersebut. Masih ada jutaan suami di Indonesia yang setia dan serius menjaga keutuhan rumah tangganya termasuk menjaga perasaan istrinya masing-masing.
Selain kekuatiran terhadap efek psikologis penontonnya, yang paling kami kuatirkan adalah cerita sinetron tersebut menjadi ide bagi para suami yang tadinya baik-baik untuk mencontoh perbuatan suami bobrok di sinetron itu. Jika demikian maka jumlah jutaan suami setia bisa berkurang hingga menjadi hanya tinggal ribuan suami yang masih setia, repot kan?
hiburan, ada baiknya team kreatif Indosiar meninjau ulang variasi tema cerita "curahan hati para istri yang terzalimi" dari kedua seri sinetron tersebut.Â
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap duniaSuara hati istri tidak melulu karena perbuatan suami yang "melotot" ke perempuan lain lho, masih banyaklah tema-tema lain yang bisa digali dan digarap menjadi sinetron yang lebih mendidik dengan tidak mengorbankan para suami sebagai tokoh jahatnya.
Tertanda,
Pak Suami yang (mengaku) setia pada istrinya
*