Â
JAYAPURA - Massa pendukung dua Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Papua, yakni Paslon nomor urut 01, Benhur Tomi Mano-Constan Karma (BTM-CK), dan Paslon nomor urut 02, Mathius D. Fakhiri- Aryoko Rumaropen (Mari-YO), melakukan aksi demonstrasi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua, Selasa (19/8).
Massa yang tergabung dalam pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua kompak melakukan aksi demostrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, Selasa (19/8).
Aksi tersebut dilakukan para pendukung Pasangan calon (Paslon) buntut adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara dalam hal ini KPU dan kurang tegasnya Badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Papua dalam mengawasi jalannya PSU.
Dari pantauan Cenderawasih Pos dilokasi ribuan pendukung dari kedua Paslon padati ruas jalan tepat bagian depan kantor KPU Papua. Akibatnya jalan Raya pantai Holltekan sempat mengalami kemacetan panjang, namun cepat diatasi oleh oleh pihaknya kepolisian dari Polda Papua dan Polresta Jayapura Kota.
Tanpak massa aksi pendudukung pasangan calon nomor urut 1, Benhur Tommy Mano -- Constant Karma menuntut, 'KPU Papua wajib selesaikan masalah PSU Pilkada Papua jangan sampai bawa ke MK, Papua darurat demokrasi kembalikan suara rakyat berdasarkan c-hasil, serta KPU biak Numfor tidak layak melakukan presentasi rekapitulasi suarat suara'.
"Kami ingin ketua KPU Kabupaten Biak Numfor di copot dan tidak terlibat dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara ditingkat provinsi hari ini (Selasa, Agustus 2025)," teriak salah seorang Orator Paslon nomor urut 1.
Sementara, massa pendukung paslon nomor urut 02 meminta semua pihak menahan diri. Mereka mengimbau agar narasi yang disampaikan pendukung 01 tidak memancing konflik dan memperkeruh situasi.
"Orasi pendukung 01 harus diatur dengan bijak, agar tidak menimbulkan kegaduhan dan merusak stabilitas keamanan," ujar salah satu pendukung Mari-YO.