Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi C- dan Anies D+?

17 Maret 2020   16:22 Diperbarui: 17 Maret 2020   16:41 1889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nilai di atas adalah hak prerogatif saya. Dilakukan atas rekam jejak mereka. Mulai awal mula mengenal, memahami, hingga mengalami sikap dan kebijakannya. Termasuk ketika keduanya menangani virus corona.

Persoalan Covid-19 sama sekali bukan soal dukung-mendukung terhadap mereka berdua. Ini masalah yang mendunia. Tak kenal batas negara, agama, pendidikan, dan segala tetek-bengek yang biasa kita gunakan untuk mengkotak-kotakkan masyarakat.

Ini adalah persoalan kemanusiaan.

+++

Joko Widodo memang Presiden Republik Indonesia. Dalam situasi darurat seperti sekarang, kita tak punya pilihan selain patuh terhadap setiap putusannya. Sebab dia bukan hanya pemimpin pemerintahan. Tapi juga Kepala Negara. Pemegang kekuasaan tertinggi untuk memutuskan hitam-putihnya bangsa ini. Saat ini beliau bisa dibenarkan untuk mengabaikan apapun yang menghalangi putusannya untuk menyelamatkan bangsa kita. Termasuk urusan birokrasi pemerintahan maupun politik.

Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta. Metropolitan yang juga menjadi ibukota negara. Pusat bagi berbagai kegiatan bangsa kita. Termasuk perwakilan negara-negara sahabat berada.

+++

Joko Widodo harus bersikap dan bertindak untuk kepentingan seluruh bangsa. Hal yang tak mungkin dilakukannya sendiri. Tanpa dukungan dan kerjasama dari para kepala daerah. Yakni Gubernur, Bupati, dan Walikota.

Sebab Indonesia terbentang dalam tataran geografi yang luas. Terdiri dari ribuan pulau. Meskipun sebagian besar rakyatnya terkonsentrasi pada sejumlah pulau utama.

Pulau Jawa merupakan yang terpadat. Meskipun bukan pulau terbesar.

Dihuni oleh 53,4% penduduk Indonesia yang pada tahun 2020 ini diperkirakan akan mendekati angka 270 juta jiwa.
Pulau terpadat kedua, Sumatera, dihuni sekitar 19,1 persen. Sisanya menyebar ke Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan ribuan pulau yang lebih kecil lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun