Mohon tunggu...
JIHAN SAFITRI
JIHAN SAFITRI Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang

MasyaAllah Tabarakallah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pegadaian Syariah atau Pegadaian Konvensional

7 Juli 2021   07:45 Diperbarui: 7 Juli 2021   07:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagian masyarakat lebih mengerti tentang Pegadaian Konvensional daripada Pegadaian Syari'ah? Mengapa demikian? Mungkin karena kurangnya edukasi tentang bagaimana sistematika cara kerja Pegadaian Syari'ah dan kurangnya stand untuk Pegadaian Syari'ah. Keberadaan Pegadaian Syari'ah tidak sebanyak Pegadaian Konvensional, oleh karena masyarakat lebih cenderung datang ke Pegadaian Konvensional daripada Pegadaian Syari'ah.

Bagaimana sih Pegadaian Syari'ah itu? Apa bedanya dengan Pegadaian Konvensional? Apakah bunga nya lebih kecil? Atau sama saja? Atau malah tidak memakai sistem bunga?

Sebelum mengenal Pegadaian Syari'ah, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu Pegadaian?

Pegadaian sendiri diambil dari kata Gadai yang artinya suatu barang yang dijadikan jaminan pada suatu kegiatan yang dinamakan utang piutang. Sederhananya, yaitu ketika kita akan berhutang maka kita harus mempunyai suatu barang yang akan menjadi jaminan/penjamin dari hutang tersebut. Sedangkan Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha di Indonesia yang sudah memiliki izin untuk melakukan kegiatan keuangan dengan penyaluran atau pembayaran dana atas dasar hukum gadai yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.  

Pegadaian Syari'ah yaitu suatu badan usaha dimana didalamnya terdapat kegiatan peminjaman yang diterima oleh peminjam dengan cara menahan salah satu harta milik peminjam sebagai suatu jaminan / penjamin. Pegadaian Syari'ah tidak memakai sistem bunga. Tetapi terdapat biaya berupa biaya penitipan, penjagaan, perawatan, dan penaksiran. Biaya tersebut hanya dikenakan sekali saja. Berbeda dengan Pegadaian Konvensional yang bisa dikenakan bunga tiap bulannya.

Jadi apakah lebih baik Pegadaian Syari'ah atau Pegadaian Konvensional? Hal tersebut kembali ke individu masyarakat masing-masing. Terkadang ada yang lebih nyaman ke Pegadaian Konvensional karena berkedok 'langganan'. Tetapi juga ada yang ke Pegadaian Syari'ah karena tidak ada yang salah dengan mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun