Mohon tunggu...
Jihan Infatiha
Jihan Infatiha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa PAI 2019 IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Realisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Realisme

9 April 2020   06:07 Diperbarui: 9 April 2020   06:16 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Realisme

Kata Realisme berasal dari bahasa "Realis" yang artinya ada,nyata, atau benar. Kata Realisme ini juga berasal dari bahasa inggris "Reality" yang artinya fakta atau kenyataan. 

Realisme menggambarkan peristiwa atau kejadian yang dialami oleh manusia secara nyata tidak mengada-ada tidak khayalan atau hanya berada dalam pikiran manusia saja tetapi peristiwa yang benar-benar ada yang dialami manusia berupa objek fisik yaitu hal/pokok pembicaraan/benda yang dijadikan untuk diteliti dan diperhatikan melalui lingkungan atau alam sekitar. 

Realisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh yang bersifat dualistis yaitu hal fisik dan rohani. Disinilah realisme memadukan materialisme dengan idealisme.

Pengetahuan dalam dunia pendidikan bukan hanya terletak pada obyek tetapi juga subyek. Pendidikan akan mengalami keberhasilan, jika pendidik dan anak didik memiliki persepsi dan keinginan pengetahuan yg sama.

Pada prinsipnya realisme memandang hakikat wujud/realitas/ontologi secara dualitas, terdiri atas dunia fisik dan rohani. Realisme dalam dunia pendidikan memiliki prinsip, 1) memberi perhatian pada peserta didik seperti apa adanya. 2) insiatif dalam pendidikan berada pendidik bukan pada anak. 

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan hidup dan tanggung jawab social, dan menciptakan anak didik untuk menguasai pengetahuan yang handal dan dapat dipercaya melalui kedisiplinan mental maupun moral. 

Realisme tidak hanya mementingkan ide atau pikiran manusia saja tetapi pikiran di luar manusia itu sendiri. Karena isi pikiran manusia itu asalnya kosong dan menurut aliran realisme ini disebut dengan tabularasa. Dimana kekosongan pikiran manusia itu dapat diiisi dari luar pikiran manusia atau peristiwa yang dialami dalam lingkungan sekitarnya. 

Tabularasa itu menganggap bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci dalam agama), laksana keeta kosong yang tidak memiliki pangetahuan apapun. Yang memberi pengetahuan afalah hasil pengalaman yang di dapat selama menjalani kehidupannya.
Contoh: suka dan dukanya orang pacaran hanya dirasakan oleh orang yang mengalami. Orang yng mengalami tidak akan pernah tahu itu atau Pahit dan manisnya perkuliahan hanya dirasakan oleh mahasiswa. Selain mahasiswa tidak akan tahu itu semua.

Pendidikan menurut aliran filsafat realisme menekankan pada pembentukan peserta didik agar mampu melaksanakan tanggung jawab sosial dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapainya diperlukan pendidikan yang ketat dan sistematis dengan dukungan kurikulum yang komprehensif dan kegiatan belajar yang teratur di bawah arahan oleh tenaga pendidik.

B. Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun