Mohon tunggu...
jihan belfa putri
jihan belfa putri Mohon Tunggu... Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa yang giat belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangkit Lawan Narkoba, Wujudkan Indonesia Emas

27 Mei 2025   20:13 Diperbarui: 27 Mei 2025   20:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun, di balik potensi besarnya, penyalahgunaan narkoba adalah masalah besar bagi Indonesia. Di tengah pesatnya kemajuan bangsa, ancaman narkoba masih menjadi bahaya yang mengancam masa depan bangsa Indonesia. Narkoba tidak sekadar membahayakan kesehatan pribadi, melainkan juga mengancam keutuhan sosial, moral, serta masa depan negara. Selain itu, narkoba tidak hanya berdampak buruk pada kondisi fisik maupun psikis, tetapi juga menghambat potensi generasi muda dalam melanjutkan peran penting sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, upaya bangkit melawan narkoba harus menjadi prioritas utama demi mewujudkan Indonesia Emas.

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan data mencengangkan terkait penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan survei prevalensi tahun 2023, tercatat sekitar 3,33 juta penduduk Indonesia berusia 15 hingga 64 tahun terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Sedangkan berdasarkan data dari Indonesia Drugs Report 2022, jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja 41,4%, sabu 25,7%, nipam 11,8%, dan dextro 6,4%. Narkoba telah menjadi masalah sosial yang kompleks dan multidimensi. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di kalangan remaja dan anak muda, tetapi juga di berbagai lapisan masyarakat.

Generasi muda merupakan modal utama bangsa yang sangat berharga, karena merekalah yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan serta memajukan Indonesia di masa depan. Meskipun demikian, remaja dan anak muda juga sangat rentan menjadi korban peredaran narkoba. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan, tekanan sosial, kurangnya pengawasan dari lingkungan sekitar, dan minimnya pemahaman akan bahaya narkoba, sehingga banyak yang akhirnya terjebak dalam penyalahgunaan narkoba. Akibatnya, terjadi penurunan prestasi di sekolah, gangguan kesehatan jiwa, serta hilangnya peluang masa depan yang gemilang. Selain itu, permasalahan narkoba bukan hanya menyasar kelompok usia muda, melainkan juga menjangkiti berbagai tingkatan masyarakat sehingga menjadi isu sosial yang kompleks dan berdampak luas.

Banyak kasus yang membuktikan bahwa penyalahgunaan narkoba berdampak buruk pada produktivitas, meningkatkan angka kejahatan, serta merenggut masa depan generasi penerus bangsa. Jika tidak segera diatasi, narkoba akan menjadi hambatan utama dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas. Mewujudkan Indonesia Emas tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik dan ekonomi semata. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga generasi mudanya dari ancaman narkoba. Dengan semangat bangkit melawan narkoba, kita dapat membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Selain berdampak buruk pada individu yang menggunakannya, penyalahgunaan narkoba juga menimbulkan beban bagi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Keluarga yang memiliki anggota pecandu narkoba harus menghadapi tekanan finansial dan psikologis yang signifikan, seperti biaya rehabilitasi yang tinggi serta rasa malu dan kecemasan karena stigma sosial. Di sisi lain, narkoba sering menjadi pemicu meningkatnya angka kriminalitas seperti pencurian, perampokan, hingga kekerasan karena pecandu berusaha mendapatkan uang demi memenuhi kecanduannya. Kerugian ekonomi sangat besar, karena negara juga harus menanggung biaya besar untuk penanganan dan rehabilitasi pecandu. Narkoba akan menjadi penghalang utama untuk kemajuan bangsa dan menghalangi generasi muda dari potensi dan masa depan yang cerah jika dibiarkan tanpa penanganan serius.

Melawan narkoba memerlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat. Selain itu pendidikan menjadi senjata utama dalam pencegahan, sehingga sekolah harus aktif memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba melalui kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Keluarga pun memiliki peran penting sebagai pendidik pertama dan utama, di mana orang tua harus memberikan teladan serta pengawasan yang baik kepada anak-anak. Di sisi lain, pemerintah bertanggung jawab untuk menegakkan hukum secara tegas terhadap para pengedar dan bandar narkoba, serta memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga terkait seperti Badan Narkotika Nasional, kepolisian, dan lembaga rehabilitasi. Masyarakat juga diharapkan aktif berpartisipasi dengan melaporkan setiap indikasi peredaran narkoba di lingkungannya, sehingga gerakan anti-narkoba benar-benar menjadi gerakan bersama. Selain itu, rehabilitasi harus menjadi prioritas dalam penanganan pecandu narkoba, dengan layanan yang manusiawi dan profesional, serta dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar agar para pecandu dapat pulih dan kembali menjadi bagian masyarakat yang produktif dan bermartabat.

Mewujudkan Indonesia Emas sebagai cita-cita bangsa ke depan membutuhkan persatuan dan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, hingga individu di lingkungan sekitar. Generasi muda yang sehat secara fisik dan mental, cerdas, serta berkarakter baik merupakan modal utama untuk mencapai kemajuan dan daya saing bangsa. Bersama-sama, kita harus aktif mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba dengan memperkuat ketahanan diri, keluarga, serta lingkungan melalui pendidikan, pengawasan, dan dukungan sosial. Dengan semangat gotong royong dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat tumbuh menjadi bangsa yang besar, unggul di kancah global, serta terbebas dari ancaman narkoba, sehingga masa depan generasi penerus lebih cerah dan penuh harapan.

Sumber: Badan Narkotika Nasional (BNN)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun