Mohon tunggu...
jihan alia
jihan alia Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UNS Gagas Sekolah Lapang di Desa Banyurip: Optimalkan Sumber Pangan dan Pendapatan

15 Juni 2025   00:55 Diperbarui: 15 Juni 2025   00:55 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Sekolah Lapang

Mahasiswa magang dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) menggagas program Sekolah Lapang (SL) di Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Menggandeng Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kembang Pilang, kegiatan ini fokus pada optimalisasi lahan pekarangan melalui budidaya kacang panjang dan timun.

Program ini dilaksanakan selama delapan pertemuan dengan pendekatan experiential learning. Setiap sesi mencakup pengamatan langsung tanaman dan penyampaian materi tematik sesuai fase pertumbuhan tanaman. Peserta tidak hanya diajari teknik bercocok tanam, namun juga praktik membuat pupuk asam amino dan pestisida nabati dari bahan lokal seperti daun pepaya.

Materi yang disampaikan selama delapan kali pertemuan meliputi:

  1. Pertemuan 1 -- Kontrak Belajar dan Penanaman: Penjelasan kontrak belajar, teknik penanaman benih kacang panjang dan timun, jarak tanam, dan persiapan media tanam.
  2. Pertemuan 2 -- Pengamatan Pertumbuhan Awal: Identifikasi kecambah sehat, pengamatan gejala hama/penyakit awal, dan pemasangan ajir sebagai media rambat.
  3. Pertemuan 3 -- Pembuatan Pupuk Asam Amino: Praktik membuat pupuk organik cair dari bahan lokal seperti telur, air leri, dan Yakult serta metode aplikasinya.
  4. Pertemuan 4 -- Pembuatan Pestisida Nabati: Praktik membuat pestisida dari daun pepaya sebagai pengendalian hama alami.
  5. Pertemuan 5 -- Pembungaan: Materi faktor pembungaan, teknik peningkatan bunga, serta praktik penyemprotan pupuk dan pestisida nabati.
  6. Pertemuan 6 -- Pembentukan Polong dan Buah: Pengamatan fase generatif, pengenalan ciri tanaman sehat, dan nutrisi pendukung pembentukan buah.
  7. Pertemuan 7 -- Pengisian Polong dan Pembesaran Buah: Identifikasi tanda kesiapan panen berdasarkan warna, ukuran, dan tekstur buah.
  8. Pertemuan 8 -- Panen dan Evaluasi: Panen bersama, refleksi kegiatan, evaluasi peningkatan keterampilan peserta, dan diskusi keberlanjutan program.
    Pemasangan Ajir sebagai Media Rambat Tanaman dengan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal
    Pemasangan Ajir sebagai Media Rambat Tanaman dengan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal

Kegiatan yang berlangsung setiap akhir pekan ini berhasil meningkatkan keterampilan peserta dalam bertani secara organik dan berkelanjutan. Pada akhir program, peserta melakukan panen bersama dan evaluasi keseluruhan kegiatan. Hasilnya, terlihat peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan motivasi warga untuk mengelola pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan keluarga.

"Sekolah lapang ini tidak hanya memberikan ilmu teknis pertanian, tapi juga mendorong kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal," ujar Jihan Alia Nabila, ketua tim pelaksana.

Ketua KUPS Kembang Pilang, Ibu Maryatun, turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. "Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa magang dari UNS ini sangat bermanfaat karena banyak ilmu yang didapatkan, menjadikan yang belum tahu menjadi tahu. Harapannya setelah kegiatan sekolah lapang ini selesai, tidak hanya berhenti di sini tetapi terus membawa dampak positif untuk meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar dalam memanfaatkan lahan pekarangan," ujarnya.

Panen Kacang Panjang dan Timun
Panen Kacang Panjang dan Timun

Program ini juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu penyuluhan secara langsung. Ke depannya, model serupa diharapkan bisa direplikasi di desa-desa lain untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga.

Kegiatan ini didukung oleh Hibah MBKM Akademik Universitas Sebelas Maret dan bimbingan dosen Arip Wijianto, S.P., M.Si. serta Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.Si.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun