Pernahkah kamu membayangkan sebuah kursi yang bukan sekadar kursi, atau gitar yang bisa berubah menjadi sesuatu yang lain di atas panggung? Itulah salah satu ciri khas Teater TESA Universitas Sebelas Maret (UNS). Teater yang berdiri sejak 14 Oktober 1987 ini dikenal dengan pementasannya yang penuh simbol, menyatukan realis, surealis, dan interpretasi bebas yang membuat penonton selalu penasaran.
Dari Kail, Cermin, hingga TESA
TESA bukanlah teater yang lahir sekali jadi. Perjalanan panjangnya dimulai dari komunitas bernama Kail, lalu berganti menjadi Cermin, sebelum akhirnya menemukan identitas sebagai TESA. Proses rebranding itu terjadi tiga kali, seiring naik-turunnya semangat anggota. Bahkan sempat redup, TESA kembali bangkit, hingga kini resmi menjadi salah satu UKM mahasiswa UNS.
Teater ini didirikan oleh Albertus Prasojo bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, dengan pelatih pertama Gigok Anurogo. Hingga hari ini, TESA tetap menjadi ruang belajar, berekspresi, sekaligus rumah bagi mahasiswa yang jatuh cinta pada seni peran.
Pementasan Terbaru: Tiba-Tiba Pentas
Belum lama ini, TESA menggelar pementasan bertajuk "Tiba-Tiba Pentas". Uniknya, dalam satu malam mereka menampilkan empat naskah berbeda dengan sutradara dan aktor yang semuanya berasal dari anggota TESA sendiri:
- Prodo Imitatio -- sutradara Lili, aktris Cella Cello.
- Kasir Kita -- sutradara Yogaafda, aktris Rieny.
- P.O.V -- sutradara Arin, aktris Mita dan Nadiyah. Mengangkat isu sudut pandang dalam persahabatan dan hubungan sehari-hari.
- Pidato -- sutradara Kesia, aktris Fatma. Mengisahkan keresahan masa pemberontakan Bali melalui naskah Putu Fajar Arcana, tentang seorang tokoh yang dituduh PKI padahal tidak bersalah, namun akhirnya menjadi korban.
Dari tata rias, musik, lighting, hingga backdrop semuanya digarap langsung oleh anak-anak TESA. Inilah bukti bahwa semangat kolektif lebih kuat daripada keterbatasan dana dan sumber daya.
Tidak hanya dikenal lewat produksi teater besar, TESA juga punya segudang kegiatan tahunan yang selalu dinantikan anggotanya. Inilah beberapa di antaranya:
- Oprec Anggota Baru melalui Expo UKM.
- HUT TESA setiap 13 Oktober malam, dengan acara internal dan eksternal.
- Latihan Alam: diklat akhir tahun bagi anggota baru.
- Inaugurasi: pementasan karya anggota baru pasca latihan alam.
- Pentas Kecil: durasi sekitar 15 menit, skala lingkup FIB/UNS.
- Pentas Produksi: skala besar, berdurasi 1,5--2 jam, biasanya di panggung umum seperti Taman Budaya Jawa Tengah.
- Partisipasi Acara Kampus, termasuk HUT FIB dan Pekan Seni Mahasiswa (PEKSIM).
Seperti banyak kelompok seni kampus lainnya, TESA juga bergulat dengan berbagai tantangan. Dukungan dana dari kampus terbatas, sementara kebutuhan produksi teater dimulai dari set panggung hingga properti tidaklah kecil. Jumlah anggota aktif pun sering naik-turun. Tak jarang, satu orang harus merangkap peran menjadi aktor di panggung, sekaligus kru di balik layar.