Mohon tunggu...
Lalu JihadAl
Lalu JihadAl Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Have high motivation. Team Leader who is able to direct work group activities. Develop strategies, provide training, set goals, and obtain team feedback. Excellent interpersonal and communication skills. Big picture focused with excellence in communicating goals and vision to succeed. Troubleshooter, network maker, and deal maker.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Polusi Sampah Plastik sebagai Salah Satu Masalah Bangsa

7 Juni 2022   15:16 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:27 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Plastik merupakan teknologi yang diciptakan sebagai pengganti tumbuhan, awalnya penggunaan plastik ini cukup efektif karena dapat mengurangi penebangan pohon dan penggundulan hutan. 

Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan plastik kini menjadi kurang baik, karena menimbulkan tumpukan sampah dan merupakan salah satu sampah terbanyak di bumi. Indonesia sendiri merupakan penyumbang sampah plastik terbanyak, tepatnya Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Kebanyakan plastik merupakan polimer yang diciptakan menggunakan konsep polimerisasi adisi maupun kondensasi. Proses pembuatan ini memerlukan waktu yang singkat dan biaya yang murah. 

Hal inilah yang menyebabkan plastik menjadi banyak dipakai dan tidak jarang langsung dibuang setelah digunakan. Hal tersebut juga terjadi karena masa pakai produk plastik yang pendek. Penggunaan konsep pembuatan plastik tersebut dapat membuat keracunan kronis apabila plastik digunakan terlalu lama.

Proses pembuatan plastik diawali dengan ekstraksi dengan pengambilan bahan mentah berupa minyak mentah dan gas alam. Selanjutnya bahan mentah tersebut akan dibawa menuju proses pemurnian bahan mentah berupa minyak bumi yang selanjutnya menjadi bahan berguna seperti monomer. 

Berikutnya monomer monomer tersebut akan disatukan melalui proses polimerisasi. Tahap akhir berupa compounding dengan menggabungkan campuran material menjadi formulasi plastik.

Polusi plastik dapat menimpa daratan, saluran air, dan lautan. Diperkirakan 1,1 hingga 8,8 juta ton sampah plastik masuk ke laut dari masyarakat pesisir setiap tahun. Diperkirakan ada stok 86 juta ton sampah plastik laut di lautan dunia pada akhir tahun 2013, dengan asumsi 1,4% plastik global yang diproduksi dari tahun 1950 hingga 2013 telah masuk ke lautan dan terakumulasi di sana. 

Beberapa peneliti menyarankan bahwa pada tahun 2050 mungkin ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan beratnya. Organisme hidup, khususnya hewan laut, dapat dirugikan baik oleh efek mekanis seperti terjeratnya benda plastik, masalah yang berkaitan dengan konsumsi sampah plastik, atau melalui paparan bahan kimia di dalam plastik yang mengganggu fisiologi mereka. 

Sampah plastik yang terdegradasi secara langsung dapat mempengaruhi manusia baik melalui konsumsi langsung, konsumsi tidak langsung, maupun gangguan berbagai mekanisme hormonal.

Ada tiga bentuk utama plastik yang berkontribusi terhadap polusi plastik: mikro, makro, dan mega plastik. Plastik dapat ditemukan di lepas pantai beberapa pulau karena arus yang membawa puing-puing. 

Baik mega dan makro plastik ditemukan dalam kemasan, alas kaki, dan barang-barang domestik lainnya yang telah dicuci dari kapal atau dibuang di tempat pembuangan sampah. Barang-barang yang berhubungan dengan penangkapan ikan lebih mungkin ditemukan di sekitar pulau-pulau terpencil. Plastik sekunder, di sisi lain, merupakan plastik yang lebih kecil yang dihasilkan dari degradasi plastik primer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun