Mohon tunggu...
Jiehan Khairunnisa
Jiehan Khairunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - wisudawati 2021

istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyikapi Sikap Rasulullah SAW dalam Berdiplomasi

19 Oktober 2019   14:15 Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan Rasulullah adalah contoh yang paling baik, karena beliau mampu menggabungkan integritas yang baik dan kebenaran dalam tindakan dan sikap. Rasulullah adalah sosok manusia adil dan jujur dalam semua prilakunya dengan manusia, dan beliau selalu mengedepankan contoh dan teladan yang terbaik bagi para pengikutnya dan orang lain yang hidup dengannya. Beliau dengan setia menyampaikan seluruh risalah dan wahyu yang diturunkan Allah meskipun wahyu tersebut tampaknya menyudutkan tindakan yang beliau ambil. Beliau selalu mengambil jalan yang telah ditunjukkan Allah, meskipun harus mengalami derita yang tiada akhir. Beliau memberi peringatan keras terhadap orang yang melakukan pelanggaran moral dan melanggar firman-firman Allah setelah mereka tahu akan firman tersebut.

4. Sabar dalam Mencapai Tujuan
Kesabaran memang merupakan nilai-nilai pokok dan utama yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Namun secara alami manusia selalu saja terburu-buru dan sering gegabah. walaupun begitu, dengan keterbatasan sifat manusia, maka Allah selalu memberikan jalan kemudahan bagi hambanya yang bersabar. 

Sabar bukan berarti pasif dan tak melakukan apa-apa dalam menghadapi provokasi-provokasi. Kesabaran adalah istiqamah dan penuh ketenangan dalam menghadapi cobaan, namun diiringi oleh usaha yang terus menerus dalam mencari jalan terbaik untuk mencapai tujuan. Tujuan yang besar akan mernbutuhkan kapasitas kesabaran yang besar pula. Ini penting untuk ditekankan sejak awal karena seorang diplomat harus menjadikan dirinya sudah mampu meyakini dengan seyakin-yakinnya apa yang dia bawa, dan harus memiliki keyakinan yang dalam terhadap misi yang dia bawa. Sebab jika hal itu tidak mampu dia miliki, maka dia tidak akan mampu meyakinkan orang lain. Oleh karena itu dia harus selalu kokoh, dan memegang kuat keputusan apa yang harus dia ambil. Karena jika tidak, maka itu telah mengukir kegagalan secara prematur. Seorang diplomat harus terus menerus memfokuskan pada satu titik tujuan untuk mencapai misi yang dia emban. Tantangan dan tekanan jangan sampai menjadikan dirinya ambruk untuk tidak melaksanakan tugas utamanya.
5. Lambat namun Pasti
"Maka sabarlah, Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan janganlah engkau cemas terhadap orang yang tak mempunyai keyakinan." ( QS. Ar-Ruum 30:60)

telah dijelaskan bahwa kita tidak boleh terburu-buru dalam melakukan sesuatu, karena dalam pencapaian tujuan pasti ada halangan, rintangan serta tantangan yang menghadang keimanan kita, yang kita perlukan adalah bersabar, berdoa, dan terus berusaha dalam mencapai tujuan yang kita inginkan.

Negosiasi adalah usaha yang harus diusahakan dalam berbagai suasana dan kondisi. Namun tatkala seseorang sedang berhubungan dengan sebuah kelompok yang tidak mengedepankan logika sebagai sarana, di saat itulah dia harus menjadikan sabar sebagai senjata utama. Bahkan adakalanya hal-hal yang sangat sepele akan menimbulkan asumsi yang sangat membingungkan pada saat dihadapkan pada proses negosiasi.

6. Sederhana
Rasulullah adalah model yang paling indah dari sosok kesederhanaan. Beliau bersikap rendah hati. Beliau telah membangun sebuah masyarakat yang menghapuskan semua privilege (hak-hak istimewa). Sebab privilege hanya akan diterima oleh seseorang yang melakukan pengabdian dan pengorbanan. Beliau melakukan itu lewat contoh-contoh nyata. Dalam setiap pertemuan, beliau tidak pernah melakukan hal-hal yang sangat mencolok pandangan. Beliau selalu duduk dengan orang-orang biasa dan menolak untuk mengakui kedudukan tertentu sebagai pembeda dengan yang lain. Jika duduk, beliau selalu duduk dalam keadaan yang sama dengan yang lain dan satu baris dengan mereka. Jika dia datang berziarah ke sebuah tempat, maka beliau akan selalu menghindar untuk duduk di tempat yang sangat mencolok dan gampang dikenal orang banyak. Tatkala Rasulullah datang berkunjung ke rumah Abdullah bin Umar, ia membawakan untuknya kasur kecil dari kulit, namun beliau duduk di atas tanah dan membiarkan kasur kecil itu berada diantara dia dan tuan rumah. Rasulullah dengan tegas, melarang cara-cara dan budaya yang dilakukan oleh orang-orang Persia, yang menghormat manusia dengan cara berdiri dan tangan melipat di dada, sebuah tanda penghormatan kepada orang-orang kaya.
7. Loyalitas

Loyalitas adalah sebuah sikap setia dan konsisten terhadap kewajiban yang dibebankan pada diri seseorang tanpa melihat resiko yang akan menimpa. Seorang manusia yang memiliki loyalitas adalah sosok yang selalu siap berkorban demi sebuah tujuan yang ingin dicapai demi kedaulatan, negara dan tugas kewajibannya. Kesuksesan yang akan dicapai sangat tergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkan semua loyalitasnya yang adakalanya tampak sebagai suatu yang saat sangat bertentangan. Kecintaan seorang diplomat terhadap negara dari mana dia berasal adalah sebuah fenomena umum yang ada di mana-mana. Rasa kecintaan ini akan mendorong lahirnya sebuah loyalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun