Puasa bukan alasan untuk malas-malasan, tapi sering kali dijadikan kambing hitam ketika rasa lemas mulai menghantui.
Setiap Ramadan, selalu ada dua kubu: mereka yang tetap semangat menuntaskan tugas dan yang menjadikan puasa sebagai alasan untuk rebahan lebih lama.
Lantas, apakah puasa memang harus berdampak pada produktivitas, atau justru bisa menjadi ajang untuk mengasah disiplin dan efisiensi kerja?
Puasa, Bukan Sekadar Menahan Lapar
Sebagian orang menganggap puasa hanya sebatas ritual menahan haus dan lapar dari subuh hingga magrib.
Padahal, esensinya jauh lebih dalam: puasa melatih ketahanan diri, menata ulang ritme hidup, serta menguji bagaimana seseorang tetap bisa berfungsi secara optimal meski ada batasan fisik.
Produktivitas selama Ramadan bukan tentang bekerja lebih keras, melainkan bekerja lebih cerdas.
Jika selama ini kebiasaan multitasking membuat energi terkuras lebih cepat, maka Ramadan adalah momen tepat untuk meninjau ulang cara kerja dan memilih strategi yang lebih efektif.
Mitos Produktivitas Menurun Saat Puasa
Banyak yang percaya bahwa puasa otomatis menurunkan produktivitas karena tubuh tidak mendapat asupan energi seperti biasa.
Namun, penelitian justru menunjukkan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme adaptasi luar biasa yang membuatnya tetap bisa bekerja dengan baik meskipun tanpa makanan dalam waktu tertentu.