Mohon tunggu...
M 1RVAN N
M 1RVAN N Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Bahasa Arab

7 Januari 2021   17:51 Diperbarui: 7 Januari 2021   17:53 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang paling penting dalam berinteraksi dengan siapapun di dunia ini, banyak sekali bahasa yang tercipta, semua itu untuk mempermudah dalam berkomunikasi dengan yang lainnya. Bahasa juga merupakan alat komunikasi yang utama, kreatif, dan cepat bagi manusia untuk menyampaikan ide, pikiran dan perasaannya. Bahasa tidak mungkin terpisahkan dari kehidupan manusia, karena manusialah yang menggunakan bahasa itu sendiri untuk berinteraksi.

Bahasa Arab memiliki keistimewaan dengan bahasa lainnya, karena nilai sastra yang bermutu tinggi bagi mereka yang mendalaminya serta bahasa Arab juga ditakdirkan sebagai bahasa al-Qur'an yang mengkomunikasikan kalam Allah. Karena di dalamnya terdapat uslub bahasa yang mengagumkan bagi manusia dan tidak ada seorang Pun yang mampu menandinginya.

Bahasa Arab dan al-Qur'an merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam belajar al-Qur'an bahasa Arab adalah syarat mutlak yang harus dikuasai, demikian halnya dengan belajar bahasa al-Qur'an berarti belajar bahasa Arab. Bahasa Arab termasuk salah satu di antara bahasa yang banyak digunakan di dunia, karena banyak yang menggunakannya, maka bahasa Arab ini menjadi bahasa Internasional dan diakui oleh dunia. Maka tidak berlebihan jika pembelajaran bahasa Arab perlu mendapatkan penekanan dan perhatian mulai dari tingkat SD (Sekolah Dasar) sampai Lembaga Pendidikan Tinggi baik Negeri maupun Swasta, Umum maupun yang Agama untuk diajarkan dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik. Namun bukanlah suatu urusan yang mudah bisa memahami bahasa asing (Arab), karena bukan bahasa sipenutur asli yang biasa digunakan.

Pembelajaran tidak terlepas dari dua peristiwa yaitu belajar dan mengajar, di mana keduanya terdapat hubungan yang erat bahkan terjadi kaitan dan interaksi saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lainnya.

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku mengandung pengertian yang luas. Hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, Keterampilan sikap dan sebagainya. Sedangkan pengertian lain menyebutkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam buku yang lain Oemar Hamalik menyatakan bahwa "belajar adalah suatu proses, suatu usaha, kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan yang bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami dan hasilnya bukan suatu penguasaaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan". Lebih lanjut Sardiman mengatakan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar itu juga akan lebih baik kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara disengaja. Kesengajaan itu sendiri tercermin dari adanya faktor-faktor berikut:

Pertama. Kesiapan (readiness): yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu, khususnya kegiatan belajar mengajar.

Kedua. Motivasi: yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

Ketiga. Tujuan yang ingin dicapai

Sedangkan belajar bahasa Arab merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Fungsi bahasa Arab dalam Islam tampak dalam kegiatan-kegiatan peribadatan seperti lafaz sholat, adzan, iqomah dan lain-lain. Karena sifatnya yang ritual maka lafaz-lafaz tersebut harus diucapkan dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab.

Seiring dengan perkembangan zaman, definisi mengajar dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Dalam hal ini ada beberapa definisi tentang mengajar yang dilontarkan oleh para ahli pendidikan, di antaranya adalah: Menurut pandangan William H.Burton, dkk: "mengajar adalah upaya dalam memberikan perangsang, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar". Terkait dengan mengajar Sardiman juga mengemukakan dalam bukunya "mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar".

Sama halnya dengan belajar, mengajarpun menurut Nana Sudjana pada hakikatnya "mengajar adalah suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar". Dari pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu upaya atau usaha sadar yang dilakukan oleh guru dengan merekayasa lingkungan belajar guna mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun