Mohon tunggu...
Jiah Paujiah
Jiah Paujiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Personal

Happy kiyowo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Uang Saku

7 Desember 2021   05:41 Diperbarui: 7 Desember 2021   06:01 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Menabung

2725264379-61ae8eb106310e59863fb7c4.jpg
2725264379-61ae8eb106310e59863fb7c4.jpg
Salah satu cara dalam mengelola uang saku adalah menabung. Ada dua macam cara menabung, yaitu dengan cara tradisional dan cara modern.

Masyarakat tradisional biasanya menyisihkan uang di bambu tiang rumah mereka. Jadi bagian samping bawah bambu itu dilubangi dan uangnya di masukkan ke dalam bambu tersebut. Ada juga yang nabungnya di masukkan ke dalam sarung bantal. Dengan harapan, uang yang disimpan itu lebih aman. Bukan hanya itu saja, ternyata kaleng bekas atau toples bekas pun bisa digunakan oleh mereka untuk menyimpan uang. Dan ada yang lebih unik juga lho, mau tau gak? Yaitu celengan yang dibuat dari tanah liat yang bentuknya beraneka ragam untuk menarik perhatian anak-anak agar menabung.  

Sebenarnya cara tradisional di zaman sekarang itu masih tetap digunakan. Salah satunya dengan adanya celengan yang dibuat dari tanah liat. Selain celengan dari tanah liat, ada juga celengan yang terbuat dari plastik yang lebih beragam warna dan bentuknya.

Adapun menabung dengan cara modern atau canggih, bisa dilakukan dengan cara menabung di bank. Di zaman ini, metode lama mulai di tinggalkan. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan metode yang cepat, efektif, gampang untuk didapat. Dengan menabung di bank, selain aman dan nyaman, pelayanannya pun ramah dan mudah. Memudahkan seluruh aktifitas manusia ketika bertransaksi dan menabung. 

Dari cara nabung tradisional maupun modern, ada keunggulannya masing-masing. Terus harus pake cara yang mana untuk menabung di kalangan pelajar? Nah, ada dua macam cara yang bisa ditempuh, yaitu seberapa nyaman untuk menabung? Jika memang ngerasa nyaman nabung dengan cara tradisional yang lebih mudah dan murah atau dengan cara modern yang mempunyai kelebihan aman, nyaman, berbunga, dan berhadiah. Bank merupakan cara modern untuk menabung.

Tantangan Ketika Mengelola Uang Saku

7336-anda-boros-ini-dia-cara-mengatasinya-61ae8e7e62a7042f3c5094f2.jpg
7336-anda-boros-ini-dia-cara-mengatasinya-61ae8e7e62a7042f3c5094f2.jpg
Ketika kita ingin hidup hemat, pasti ada aja tantangannya. Salah satunya adalah minimnya uang saku yang diberikan. Kalo kita punya keinginan, misalkan kita mau beli tas baru tapi uangnya itu tidak cukup sedangkan tas yang lama juga masih layak pakai. Alangkah baiknya kita pakai saja dulu yang ada, kan masih bisa di pake tuh, itu akan lebih bermanfaat bagi kita.

Lingkungan juga tantangan terbesar dalam mengelola uang saku. Kenapa? Karena lingkungan itu faktor terbesar dalam pergaulan. Lingkungan dapat berdampak baik dan dapat pula berdampak buruk dalam mengelola uang saku. Lingkungan yang berdampak baik dalam mengelola uang saku itu contohnya lingkungan yang lebih selektif dalam membelanjakan uang mereka, itu akan membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan uang saku. 

Sebaliknya, lingkungan yang konsumitf atau yang suka belanja akan memengaruhi kita untuk bersikap konsumtif. Contohnya, ketika ada si A yang membeli jam tangan mahal, terus si A memamerkan kepada si B untuk membelinya juga, karena tidak ingin ketinggalan zaman. Dari kejadian ini bisa disimpulkan bahwa faktor lingkungan sangat memengaruhi dalam mengelola uang saku. Membeli sesuatu boleh aja sih, asalkan ada manfaatnya bukan untuk bergaya saja. 

Situasi dan kondisi merupakan tantangan dalam mengelola uang saku. Kondisi adalah keadaan yang dihadapi ketika mengelola uang saku. Contohnya, ketika seseorang mendapatkan uang saku Rp. 300.000,00/bulan. Jika di rinci uang tersebut harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan. Tapi pada kenyataannya harga barang-barang yang sudah diperkirakan, ternyata di lapangan berbeda. Dilihat dari kejadian ini, jika kita tidak teliti maka uang bulanan tersebut tidak akan cukup untuk satu bulan. Jalan keluarnya, kita mesti mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dengan mengutamakan kebutuhan pokoknya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun