Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konflik dan Rating

13 Desember 2018   11:03 Diperbarui: 13 Desember 2018   11:14 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

konflik atau petikaian seringkali menjadi topik utama sebuah acara televisi, baik dalam format reality shoh, hiburan, bahkan berita. entah kenapa acara-acara seperti itu memiliki rating yang lebih tinggi daripada acara dengan tema lainnya misalnya tentang pariwisata, atau tentang layanan masyarakat. 

padahal acara dengan tema konflik itu bisa menimbulkan dampak negatif terhadap emosional seseorang. contohnya ada acara yang menampilkan pertikaian pasangan baik hubungan pacar atau sudah menikah, apa yang tersaji tentu tidak akan lepas dari perbuatan yang tidak baik seperti, perkataan yang tidak pantas, bahkan sering menjurus kearah kekerasan fisik.

 bayangkan saja kalau seluruh rakyat indonesia menontonnya pasti ada sebagian orang entah itu anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa yang secara tidak sadar mulai ikut-ikutan apa yang mereka lihat.

media memiliki kuasa untuk menciptakan dan memanipulasi sudut pandang hingga pikiran melalui acara-acara yang mereka tampilkan, misalnya ada sebuah TV yang acaranya fokus menyiarkan tentang pariwisata dan keindahan alam indonesia, orang yang menonton acara  itu akan memiliki pikiran bahwa indonesia memang indah dan aku ingin mengunjunginya bersama keluargaku. ini akan berdampak positif pada dunia bisnis sektor pariwisata indonesia, dan tentunya masyarakat sekitar.

misalnya lagi TV yang acaranya fokus pada dunia bisnis, mulai dari tingkat kecil, menengah, hingga besar. orang yang menontonnya akan tergugah dan termotivasi melihat keberhasilan orang lain dan mereka ingin mengikutinya, bayangkan kalau dari jumlah penonton acara itu ada ratusan orang yang termotivasi dan mencoba berbisnis betapa banyaknya lapangan kerja yang tersedia, dan betapa banyaknya pengangguran yang terselamatkan.

tapi kalau ada acara TV yang acaranya berisi hal negatif seperti pertikaian, kejahilan, dan segala hal yang mengandung perbuatan yang tidak pantas, maka para penontonnya juga akan termotivasi melakukan apa yang mereka saksikan baik secara sadar atau tidak sadar, misalnya tiba-tiba kita melihat anak-anak kita mengucapkan perkataan yang bahkan kita tidak pernah mengajarkannya atau melihat anak yang berbuat tidak baik, ini adalah salah satu akibat dari tontonan mereka yang terealisasi dilingkungan hidup mereka.

namun kembali kerealita, lebih banyak orang yang suka sesuatu yang berbau tidak baik atau konflik daripada hal yang bersifat postif sehingga acara seperti itu memiliki rating yang tinggi dibandingkan dengan acara positif lainnya, kita ambil contoh acara gosip ratingnya lebih tinggi daripada acara keagamaan seperti ceramah agama. ini adalah kenyataan yang ada. 

media adalah bisnis yang tentu saja berorentasi pada profit, seperti hukum ekonomi menyebutkan semakin tinggi permintaan maka semakin tinggi pula profit yang didapat.

jadi apapun yang termuat dalam media entah itu postif atau negatif memiliki tingkat persuasif yang sama  tingginya  terhadap penikmatnya, jika kalian peduli pada masa depan maka mulailah untuk menyaring acara/berita media yang pantas untuk dinikmati dan mana yang harus di blok, sehingga ketika rating acaranya rendah otomatis media akan menutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun