Meskipun demikian, masih ada beberapa tulisan yang perlu diperbaiki terutama menyangkut pilihan kata yang belum tepat dan sesuai. Diantaranya adalah penggunaan kata-kata yang menyebabkan kemubaziran, misalnya penggunaan kata "agar supaya" dan "adalah merupakan" dalam sebuah kalimat.
Selain itu, terdapat juga pemakaian kata yang keliru. Misalnya pemakaian kata "di' sebagai kata depan dan sebagai awalan. Beberapa orang masih salah dalam penggunaan kata tersebut. Padahal, pelajaran ini sudah diberikan sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Â
Meskipun demikian, belajar dari kesalahan tentu  lebih baik daripada tidak sama sekali. Proses latihan menulis menjadi kesempatan yang baik untuk memperbaiki dan mengembangkan diri. Â
Sebagai pengajar dan sekaligus pembelajar, saya berharap mereka tetap semangat mengikuti latihan menulis. Tidak hanya pada mata kuliah ini, tetapi juga berlanjut hingga menjadi hobi yang menyenangkan.
Sebagai seorang Kompasianer, rasanya ingin mendampingi mereka untuk belajar menulis di Kompasiana. Bahkan, saya ingin membuat kelas khusus bagi beberapa orang yang memiliki kemauan menjadi penulis. Akan tetapi, perlu proses menuju arah ke sana.
Dengan terus berlatih, mereka pasti akan akan naik kelas. Seperti di Kompasiana, dapat naik kelas mulai dari kelas debutan menjadi junior, taruna, penjelajah, fanatik, senior, hingga maestro.
Sebagai penutup, saya selalu meyakini bahwa kunci menjadi penulis adalah dengan terus latihan menulis. Menulis, menulis, dan terus menulis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI