Pada pertemuan pertama hingga keempat, menjadi hal yang berat bagi saya dalam menyiapkan materi. Saya dipaksa belajar memahami materi yang akan disampaikan dengan memberikan contoh-contoh sederhana.
Barangkali persiapan materi terasa berat karena sebelumnya saya belum pernah menjadi pengajar bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia terus berkembang, sehingga banyak hal-hal baru yang belum saya ketahui.
Akan tetapi, ketika sudah berada di kelas, perkuliahan terasa lebih ringan. Tidak serumit yang saya pikirkan sebelumnya. Artinya, persiapan materi perkuliahan itu lebih sulit daripada mengajarkannya secara langsung.
Di kelas, saya hanya sebagai fasilitator. Setelah memberikan materi perkuliahan, saya membuka ruang diskusi bagi mahasiswa. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan topik tertentu yang dihubungkan dengan materi perkuliahan.
Setelah itu, masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi kelompoknya. Kegiatan ini sepertinya menyenangkan bagi mahasiswa. Mereka cukup antusias berdiskusi, dan menyaksikan/mengomentari pemaparan dari masing-masing kelompok.
Secara umum, mahasiswa bisa menyampaikan gagasannya dengan baik dan sesuai dengan materi yang disampaikan sebelumnya. Pertanyaannya, apakah mereka bisa menuliskannya dengan baik?
Latihan Menulis
Pada pertemuan kelima, saya menyampaikan materi tentang kalimat yang efektif. Setelah menyampaikan materi, saya menugaskan mahasiswa untuk membuat tulisan singkat, minimal dua paragraf, dengan menggunakan kalimat yang efektif.
Dalam pertemuan sebelumnya mereka selalu berdiskusi, tetapi sejak pertemuan kelima mereka dituntut untuk latihan menulis. Kelas yang tadinya terasa "ramai" seperti pasar karena kegiatan diskusi, tiba-tiba berubah menjadi hening karena semua mahasiswa menulis.
Topik tulisan cukup sederhana, yakni masalah banjir di Jakarta. Hal ini membuat mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam merangkai kata. Bagaimana tidak, masalah banjir adalah persoalan yang ada di depan mata mereka. Beberapa dari mereka bahkan pernah menjadi korban banjir.
Setelah waktu pengerjaan habis, kami pun bersama-sama membahas beberapa tulisan. Secara umum, dengan waktu terbatas, mereka sudah cukup baik dalam menyusun kalimat yang efektif.