Seringkali si anak juga merengek bahkan mendesak orang tuanya agar membeli sesuatu yang diinginkan si anak. Ini juga menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan kesabaran dan prioritas. Orang tua bisa meminta si anak agar sabar menunggu dan akan dibelikan bila ada rezeki orang tuanya. Jawaban yang bijak tersebut tidak hanya menghentikan rengekan si anak tetapi juga melatih kesabaran.
Tidak semua permintaan anak juga harus dituruti meskipun tersedia uang untuk membelinya. Si anak perlu diajarkan tentang prioritas, hidup hemat, dan menghindari perilaku konsumtif. Harapannya, si anak akan bisa memisahkan antara kebutuhan dengan keinginan. Lebih baik uang tersebut ditabung daripada membeli sesuatu yang bukan kebutuhan.
"Menabung pangkal kaya", demikian kata pepatah. Mendidik anak-anak agar menabung sejak dini bukan hanya bertujuan agar mejadi kaya, tetapi yang terpenting adalah bahwa si anak memiliki kedisiplinan dan pengendalian diri. Menabung adalah proses belajar dalam pendidikan finansial yang membuat anak menjadi cerdas dalam mengelola keuangan.
Pengelolaan keuangan yang baik sejak dini akan membantu anak-anak mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan masa depan. Kebiasaan menabung, hemat, menghindari perilaku konsumtif, dan memiliki perencanaan keuangan yang baik, membuat mereka teruji dalam menghadapi tantangan zaman. Mereka akhirnya bisa menjadi pribadi yang tangguh. Semua itu berawal dari rumah lewat proses belajar dan keteladanan dari orang tua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI