Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Orang di Balik Tamasya Al Maidah?

18 April 2017   13:39 Diperbarui: 19 April 2017   02:15 2237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Tamasya Al Maidah, Ansufri Sambo. Sumber : redaksikota.com

Pilgub DKI 19 April 2017 diwarnai oleh sebuah warna baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Namanya tamasya Al-Maidah. Jika selama ini kita tahu Tamasya adalah kegiatan berjalan-jalan yang berkaitan erat dengan liburan ke tempat hiburan untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari saat waktu libur.

Tapi, tamasya kali ini beda. Entah tujuannya benar-benar untuk mengawal pemilu atau untuk menjegal pemilihan salah satu pasangan calon dengan melakukan intimidasi, yang pasti aneh saja terdengar ada aktivitas tamasya ke TPS-TPS. Orang pasti bertanya,” tamasya kok ke TPS? Nggak ada kerjaan ya?”.

Dibalik aksi liburan ke TPS ini, sudah pasti ada dalang dibelakangnya. Tokoh dan ide dengan tema Tamasya Al-Maidah yang memperjualkan nama agama untuk kepentingan politik memang sungguh terlihat murahan, seperti barang bekas yang dijajakan di pinggiran pasar senen, cukup merogoh kocek 10.000 sudah dapat baju bekas import yang masih lumayan bagus, tetapi banyak orang yang enggan membelinya. Meskipun ada yang membelinya, beberapa menggunakannya sebagai kain lap, keset kaki, atau mengelap kotoran yang ada dilantai.

Menurut berbagai sumber, ketua panitian Tamasya Al Maidah adalah Ansufri ID Sambo. Dirinya menyatakan tetap akan melanjutkan gelar pengerahan massa pada pencoblosan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua, Rabu 19 April 2017. Meskipun sudah ada maklumat dari Kapolda DKI Jakarta agar tidak membawa “massa” berbondong-bondong saat hari pencoblosan. Dikhwatirkan hal itu akan berpotensi menimbulkan intimidasi terhadap calon terpilih dan pemilih. Dan, pada pilgub sebelumnya, aksi semacam ini belum dan tidak pernah terjadi, jadi memang Pilgub tidak memerlukan aksi yang nyeleneh ini.

Menurut rencananya, aksi tamasya ini merupakan kelanjutan demonstrasi menentang petahana, Basuki Thahaja Purnama (Ahok) untuk menjadi gubernur kembali dengan alasan mengutip surat Al Maidah, padahal sebenarnya hal ini sudah dalam proses persidangan. Apa pengadilan belum cukup, jadi hukum tertinggi itu ada dimana untuk kaum-kaum yang butuh piknik seperti ini? Panitia tamasya aneh ini akan menyebarkan massa  penjaga TPS pada saat hari pencoblosan dengan distribusi 100 orang per TPS.

Ketua dari panitia aksi ini, Asufri Sambo yang merupakan seorang ustad. Dalam rekam jejaknya, dirinya selalu muncul dalam beberapa aksi bela islam, termasuk juga responnya soal penggrebekan para terduga makar yang ditangkap oleh Polri. Bahkan, saat pilpres 2014 yang lalu, dirinya sempat ingat mencalonkan diri menjadi presiden RI, macam si raja dangdut Rhoma Irama meski hanya sekedar harapan palsu semata.

Siapa sebenarnya Asufri Sambo ini? Dari berbagai sumber, dia adalah guru agama dari Prabowo Subianto saat di Yordania. Kedekatan dirinya dengan Prabowo bagaikan guru dengan anak didik kesayangan.

Ini hanyalah sebuah dugaan yang masih dipertanyakan. Perhatikan saja di judul masih ada tanya tanya (?), jadi bukanlah sebuah dugaan, ibarat sebuah hipotesis dalam karya ilmiah yang memiliki kemungkinan hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Demikian juga dengan kegiatan tamasya aneh ini, bisa saja Prabowo secara benar menjadi penyandang dana bagi aksi ini, bisa saja tidak.

Tamasya TPS mungkin bisa saja tidak terbendung, semuanya tergantung warga DKI, mau memilih sesuai hati nurani atau memilih karena intimidasi dan SARA. Semua orang sudah tahu jika tujuan dari tamasya TPS adalah mengintimidasi warga agar jangan memilih pasangan calon nomor 2, sedangkan aktivitas itu merupakan kegiatan yang melanggar uu baik hak asasi manusia, pemilu, dan bisa juga masuk ke ranah tindak pidana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun