Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Eks Tim Mawar Menjabat di Kemenhan, Masihkah Jokowi Pro Reformasi?

28 September 2020   21:52 Diperbarui: 28 September 2020   21:57 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Prabowo sedang berdiplomasi di MRT pada tahun Juli 2019 seusai Jokowi diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2019. Moment ini sekaligus sebagai simbol berakhirnya perseteruan politik di antara kedua kelompok. sumber : matamatapolitik

Sejak pengangkatan Prabowo menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju, sejumlah tanda tanya besar muncul dari masyarakat terutama bagi mereka yang anti terhadap Orde Baru (orang-orang yang menjadi bagian dari kekuasaan Soeharto). 

Prabowo diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertahanan sekaligus menjadi salah satu sejarah di republik ini bahwa mantan rival pada akhirnya bisa bersatu bekerja sama. 

Walau presiden Jokowi menyatakan bahwa perlunya persatuan mengingat situasi politik yang selalu tegang dan 5 tahun belakangan, tetapi banyak juga kalangan yang menilai keputusan tersebut adalah keputusan yang "blunder".

Belum setahun Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI, kini 2 anggota tim mawar Brigjen TNI Yulius Selvanus dan Brigjen TNI Dadang Hendrayudha menjadi pejabat di eselon I Kementerian Pertahanan RI. 

Hebohnya lagi, keputusan pengangkatan tersebut berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) RI Nomor 166 Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pertahanan. 

Ini artinya, pengangkatan tersebut diketahui, diizinkan, ditandatangani dan direstui secara sadar oleh Presiden Joko Widodo.

Seperti kita ketahui, Tim Mawar merupakan Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat yang saat itu dikomandoi oleh Prabowo Subianto yang menjadi dalang penculikan puluhan aktivis menjelang Pemilhan Umum (Pemilu) tahun 1997 dan sidang umum MPR tahun 1998. 

Prabowo Subianto menjadi Danjen Kopassus sejak Desember 1995 hingga Maret 1998 dan berikutnya ditunjuk menjadi Panglima Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Anggota tim Mawar yang disidang di peradilan Militer Jakarta pada 1999 lalu. Sumber : tribunnews
Anggota tim Mawar yang disidang di peradilan Militer Jakarta pada 1999 lalu. Sumber : tribunnews
Berdasarkan hasil sidang 1998 di pengadilan Militer Jakarta, Tim Mawar dibentuk pada juli 1997 atas inisiatif Pribadi untuk menangkap para aktivis yang dianggap radila dengan tujuan menjamin keamanan nasional. 

Sebanyak 22 aktivis dilaporkan diculik oleh Tim Mawar. 9 orang kembali dalam keadaan hidup, sementara 13 orang lainnya hilang tak berjejak sampai sekarang tidak jelas nasibnya, entah dalam keadaan hidup atau dalam keadaan sudah meninggal.

Adapun anggota Tim Mawar yaitu Mayor Inf Bambang Kristiono yang menjadi salah satu pendiri utama sekaligus komandan, ada Kolonel Inf Chairawan selaku Komandan Grup IV, Kapten Inf Fausani Syahrial Multhazar selaku Wakil Komandan Tim Mawar, Kapten Inf Nugroho Sulistiyo Budi, Kapten Inf Yulius Selvanus. Kemudian Kapten Inf Untung Budi Harto, Kapten Inf Dadang Hendra Yuda, Kapten Infanteri Djaka Budi Utama, Kapten Inf Fauka Noor Farid, Serka Sunaryo, Serka Sigit Sugianto, dan Sertu Sukadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun