Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

London Vs Manchester, Perang Dua Kota Sepak Bola Britania Raya

4 November 2017   12:17 Diperbarui: 4 November 2017   16:45 3585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsenal merayakan kemenangan saat berhadapan dengan Manchester City. sumber gambar: sbyz.tk

Badai cedera yang selalu menghantam Arsenal membuat Wenger harus ekstra keras untuk merotasi semua pemain disetiap kompetisi. Berbeda dengan musim lalu dimana Wenger jarang sekali melakukan rotasi secara total, kini Wenger sepertinya benar-benar melindungi para anak buahnya dari bahaya cedera yang lebih banyak. Contohnya saja di Liga Eropa saat menghadapi Red Star Belgrade, Wenger memainkan Matthew Ryan Macey sebagai penjaga pos gawang, nama yang tidak dikenal oleh penggemar sepakbola, bahkan saya pun sebagai pecinta Arsenal. 

Demikian juga di pos gelandang, Wenger memainkan Reiss Nelson yang digantikan oleh Joe Willock serta Eddie Nketiah, kemudian ada nama Ainsley Maitland -- Niles. Tidak ada nama-nama yang menjadi starting eleven di Liga Premier, kecuali Giroud, Wallcot, Debuchy, Chech, Elneny, Coquelin, Wilshere yang lebih banyak dicadangkan oleh Wenger di Liga Inggris.

Praktis, Wenger benar-benar mengistirahatkan Sanchez, Ozil, Lacazette, Cech, Monreal, Bellerin, Xhaka, Ramsey, Coscielny, dan Mertecasker yang sengaja akan dimainkan menghadapi brutalnya serangan Manchester City nantinya. Arsenal cukup meyakinkan dari 5 pertandingan terakhir, Arsenal sukses memetik 4 kemenagan dengan 1 kali seri.

Meski hasil tersebut bisa dijadikan sebagai modal untuk percaya diri, tetapi Arsenal harus tetap berbenah mengingat lini belakang Arsenal yang masih sangat rapuh dan masing sering terjadi miss komunikasi. Kebobolan 13 gol dari 10 pertandingan adalah sebuah modal yang sangat buruk, apalagi menghadapi tim yang tidak pernah kalah dan sangat produktif.

Demikian juga lini depan Arsenal yang masih kurang meyakinkan. Keberadaan Lacazette di skuad Arsenal belum berkontribusi signifikan terhadap lini serang Arsenal. Hingga pekan ke 10, Lacazette baru menyumbang 5 gol untuk Arsenal, kemudian disusul oleh Ramsey dan Welbek (cedera) dengan sumbangan masing-masing 3 gol. Alexis Sanchez dan Ozil masih belum sepenuhnya bermain dengan hati, mungkin terkait dengan masalah masa depan yang belum jelas bersama dengan Arsenal.

Sesuai dengan prediksi, laga Manchester City melawan Arsenal akan berlansung sangat menarik menginngat kedua tim ini merupakan tim yang mengandalkan ball possession serta pemainan umpan bola-bola pendek. City dengan agresivitasnya dan Arsenal dengan kolektivitasnya membuat laga ini sangat layak untuk dinantikan.

London vs Manchester Jilid II

Adu strategi menjadi kekuatan utama masing-masing tim. sumber : metro.co.uk
Adu strategi menjadi kekuatan utama masing-masing tim. sumber : metro.co.uk
Chelsea dan Manchester United akan menjadi pertandingan menarik berikutnya. Kedua tim ibarat dalam performa yang terbaik. Chelsea sedang tampil dalam performa yang kurang apik, sementara Manchester United sepertinya berada dalam trend positif. Setelah dibantai oleh AS Roma dengan skor 3-0 di Liga Champions pekan ini, Chelsea sedang berada dalam tekanan berat ketika berhadapan dengan Manchester United. 

Sempat meyakinkan di awal musim dengan performa apik Alvaro Morata, kini Chelsea harus puas duduk di posisi 4 klasemen sementara, margin 4 poin dari Manchester United atau 9 Poin dari sang pemuncak klasemen Manchester City.

Cederanya Ngolo Kante disinyalir menjadi penyebab terbesar inkonsistensi tim biru London ini. Demikian juga Alvaro Morata yang sempat absen pada beberapa pertandingan membuat Antonio Conte harus memutar otak agar bisa menemukan kembali ritme permainan Chelsea, sebagaimana musim lalu saat menjuarai Liga Inggris.

Berkaca pada performa Chelsea saat menghadapi Roma di Liga Champions yang menunjukkan betapa runtuhnya mental para pemain Chelsea, Conte harus melakukan evaluasi dan strategi baru secepatnya untuk menghadapi ancaman Romelu Lukaku dkk. Chelsea masih memiliki ketergantungan yang amat tinggi kepada seorang Alvaro Morata, padahal Morata merupakan pemain bertipe finisher sehingga gol-gol yang tercipta didominasi oleh sundulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun